Sesuai dengan rencana awal, 10 ormas terbaik akan mendapat tiket ke tahap seleksi berikutnya dalam acara yang bertemakan “Ormas Dalam Pembangunan dan Menjaga Keutuhan NKRI”.
Akan tetapi, harapan Nina Haryati agar bisa mendapat dana hibah pada organisasinya semakin pupus. Hal ini dikarenakan pernyataaan Eliazer yang menyebutkan bahwa pemerintah DKI hanya akan memprioritaskan organisasi yang mendukung Anies Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno pada pemilihan Gubernur 2017 lalu.
Dalam pemilihan Gubernur tersebut, Gapenta sendiri tidak mendukung pasangan tersebut. Bahkan Gapenta juga menjadi lawan politik pada pemilihan Presiden 2019. Mereka memberikan dukungannya kepada Jokowi-Maruf.
Sehingga, Nina Haryati mengatakan bahwa Gapenta tidak masuk dalam ormas penerima hibah pemerintah DKI pada 2020. Bahkan pada akhir acara, semua peserta diminta untuk menuliskan tentang pesan dan kesan selama tiga hari dalam acara tersebut. Kemudian ia menulis “Saya menulis, ‘Uang hibah itu kan dana DKI, bukan milik kelompok tertentu’.”
Lain halnya dengan Gapenta, Perkumpulan Ustadzah Peduli Negeri (PUPN) masuk dalam daftar penerima hibah pada Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara Jakarta 2020 sebesar Rp 317,6 juta.
Baca juga: Perintah Prabowo Agar Kader Gerindra Mulai Kritisi Anies Kejutkan Publik
Organisasi PUPN sendiri juga mengakui bahwa pada tahun 2017 mereka mendukung pasangan Anies-Sandi. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh ketua PUPN, Marhamah. Organisasi yang dibentuk pada tahun 2016 lalu juga memberikan dukungan pada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahudin Uno.