TIKTAK.ID – Di tengah serbuan gelombang ketiga Covid-19, Eropa kini menghadapi bahaya lain dari varian baru Covid-19, yang dikabarkan lebih berbahaya.
Setidaknya ditemukan 15 kasus varian baru Covid-19 yang diberi nama Omicron dikonfirmasi di dua negara Uni Eropa, seperti yang dikatakan otoritas kesehatan mereka pada Minggu (28/11/21). Semua kasus ditemukan pada penumpang maskapai yang mendarat di Eropa, seperti yang dilaporkan RT.
Puluhan kasus telah ditemukan pada penumpang yang datang ke Belanda dengan penerbangan dari Afrika Selatan pada awal pekan ini, kata Institut Kesehatan Nasional Belanda (RIVM) dalam sebuah pernyataannya. Mereka menambahkan bahwa penyelidikan belum selesai dan “varian baru dapat ditemukan di lebih banyak sampel pengujian”.
Otoritas kesehatan menguji total 624 penumpang dari Afrika Selatan pada 26 November, kata RIVM, menambahkan bahwa, sejauh ini, 61 di antaranya dinyatakan positif.
Semua kedatangan ke Belanda dari Afrika Selatan serta dari Botswana, Malawi, Lesotho, Eswatini, Namibia, Mozambik dan Zimbabwe sekarang diharuskan untuk mendapatkan pengujian dan dikarantina sampai hasilnya diketahui, bahkan jika mereka telah divaksinasi, kata RIVM.
Dua kasus dikonfirmasi ditemukan di Denmark, kata State Serum Institute (SSI) dalam sebuah pernyataannya. Orang-orang yang terinfeksi telah tiba dengan pesawat dari Afrika Selatan.
“Ini sudah diprediksi,” kata Direktur SSI, Henrik Ullum.
Pihak berwenang akan “melanjutkan pemantauan intensif terhadap infeksi” untuk “menunda waktu” ketika varian baru “benar-benar muncul ke Denmark” dan memberi orang sebanyak mungkin waktu untuk divaksinasi, tambahnya.
Strain, yang secara resmi ditetapkan sebagai “varian berbahaya” oleh Organisasi Kesehatan Dunia pada Jumat lalu, pertama kali terdeteksi di Botswana awal bulan ini.
Strain ini memiliki jumlah mutasi yang jauh lebih besar daripada strain Delta yang sangat menular yang telah lazim di banyak wilayah di dunia, termasuk Eropa. Omicron khususnya memiliki mutasi di area yang berinteraksi langsung dengan sel manusia sesuai dengan lonjakannya.
Varian baru telah menyebar setidaknya di satu wilayah di Afrika Selatan dan menyebar dengan cepat di luar wilayah tersebut, dengan kasus lain segera dikonfirmasi di Hong Kong, Israel, Belgia, Jerman dan, pada Sabtu kemarin juga ditemukan di Inggris.