Sri Mulyani Diisukan Ikut Mundur dari Kabinet Jokowi, Mahfud MD: Saya Enggak Ngajak-ngajak

TIKTAK.ID – Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD mengeklaim tak mengetahui beredarnya isu mundurnya Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Mahfud menyampaikan hal itu tidak lama usai ia resmi mengajukan pengunduran diri ke Presiden Jokowi.
Mahfud mengaku selama masih di Kabinet Indonesia Maju, dirinya tak pernah mengajak rekan-rekan menteri yang lain untuk mundur dari Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Tidak tahu, saya enggak ngajak-ngajak,” ujar Mahfud di Atrium Mal One BelPark, Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Sabtu (3/2/24), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Prabowo: di Belakang Saya ada Kekuatan 3 Presiden, Jokowi, SBY dan Gus Dur
Sebelumnya, kabar Sri Mulyani mundur dari Kabinet pertama kali disampaikan oleh Ekonom Senior, Faisal Basri. Tidak hanya bendahara negara tersebut, sejumlah menteri lainnya juga disebut-sebut bakal mundur, lantaran kecewa dengan Jokowi yang memihak paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Ayo sama-sama kita membujuk Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Pak Basuki (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono), dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya akan dahsyat,” ungkap Faisal beberapa waktu lalu.
“Secara moral, saya mendengar Bu Sri Mulyani yang paling siap untuk mundur. Pramono Anung (Sekretaris Kabinet) sudah gagap, kan PDI (PDI Perjuangan) membela Jokowi terus, pusing,” imbuh Faisal.
Baca juga : Ganjar Sambut Mundurnya Ahok dari Komut Pertamina Demi Dukung Ganjar-Mahfud
Sementara itu, Sri Mulyani sendiri tidak pernah mengiyakan atau membantah isu tersebut. Ia hanya menyebut selama ini dirinya hanya bekerja saja.
“Saya bekerja, saya bekerja. Oke, makasih,” ucap Sri Mulyani singkat, saat ditanya mengenai pengunduran dirinya di Istana Negara, pada Jumat (19/1/24).
Untuk diketahui, kabar mundur ini kembali menguat usai muncul agenda dadakan Sri Mulyani bertemu dengan Jokowi pada Jumat (2/2/24). Meski begitu, Istana menepis anggapan pertemuan tersebut berkaitan dengan isu Sri Mulyani akan hengkang dari Kabinet Indonesia Maju.
Baca juga : Ahok Mundur dari Komut Pertamina, Puan: Tak Ada Arahan dari Megawati
Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana memaparkan bahwa Sri Mulyani memang diagendakan untuk diterima Jokowi pada hari itu pukul 14.30, guna melaporkan hal-hal yang terkait pelaksanaan APBN 2024.
Di sisi lain, Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution (ISEAI), Ronny P Sasmita memprediksi mundurnya Sri Mulyani akan menimbulkan sejumlah dampak besar. Dia menyatakan salah satu dampak yang paling besar adalah potensi menurunnya kredibilitas keuangan Pemerintah. Dia menilai penurunan kredibilitas bisa membuat kepercayaan investor akan hilang dan dapat memicu terjadinya capital outflow besar-besaran.