
TIKTAK.ID – Spotify yang menjadi salah satu platform streaming musik paling populer saat ini, tampaknya ingin terus memfokuskan dan mengembangkan layanannya di ranah podcast. Pasalnya, demi mendukung layanan podcast-nya itu, Spotify mengumumkan bahwa mereka sudah mengakuisisi dua perusahaan podcast, yaitu Chartable dan Podsights.
Seperti dikutip detik.com dari Gizmochina, hal ini menjadi akuisisi besar pertama tahun ini dalam bisnis terkait audio. Akan tetapi, tidak disebutkan secara detail berapa nilai akuisisi tersebut.
Untuk diketahui, baik Chartable maupun Podsights sama-sama beroperasi di bidang pemasaran podcast dan atribusi iklan. Dua perusahaan itu mengizinkan podcaster dan jaringan untuk memasukkan tag dalam acara. Hal itu untuk melacak detail seperti siapa yang mendengarkan trek, jika mereka mendengar iklan atau jika mereka mengambil tindakan apa pun setelah mendengar iklan, dan lainnya.
Kemudian soal akuisisi Podsights, Spotify mengungkapkan, mereka bakal memakai teknologi di luar podcasting dan membawanya ke cakupan penuh platform Spotify, termasuk iklan audio di dalam musik, iklan video, dan iklan bergambar.
Sementara untuk Chartable, Spotify mengaku berencana lebih fokus pada podcaster ketimbang pengiklan. Spotify menjelaskan, hal ini akan mengintegrasikan wawasan audiens dan alat promosinya, SmartLinks dan SmartPromos dengan Megaphone. Dengan begitu, podcaster juga bisa mengembangkan bisnis mereka.
Adapun tim Podsights yang terdiri dari sekitar 40 karyawan penuh waktu, bakal bergabung dengan Spotify. Spotify mengaku tidak ada rencana menyesuaikan timnya untuk saat ini. Sementara pegawai Chartable akan ditambahkan ke divisi Megaphone Spotify.
Sekadar informasi, Spotify telah meluncurkan fitur langganan podcast berbayar. Spotify menyebut fitur ini bisa memberi podcaster pendapatan maksimal, jangkauan luas, dan kemudahan untuk ditemukan. Fitur ini tersedia untuk kreator melalui Anchor, sehingga memungkinkan podcaster untuk menandai sebuah episode sebagai khusus langganan, serta menerbitkannya ke Spotify dan platform podcast lainnya.
Mengutip CNNIndonesia.com, Spotify mengklaim tidak akan mengenakan biaya kepada kreator selama dua tahun ke depan. Artinya, kreator yang berpartisipasi bakal menerima 100 persen pendapatan dari pengguna yang berlangganan. Namun mulai 2023, Spotify berencana mengenakan biaya 5 persen untuk akses ke fitur tersebut.