
TIKTAK.ID – Belakangan ini spekulasi pasangan Capres dan Cawapres 2024 bermunculan, salah satunya duet Ketua DPR RI, Puan Maharani dengan Panglima TNI, Andika Perkasa. Puan dan Andika sempat beberapa kali masuk survei.
Berdasarkan hasil survei lembaga Riset Independen INDex Indonesia selama Agustus 2021, Puan masuk lima besar tokoh populer yang disebut-sebut berpotensi menjadi Capres 2024. Dalam survei tersebut, Puan memperoleh angka sebesar 88,9%.
Kemudian pada survei Populi Center yang dilakukan pada 1-9 Desember 2021, Puan juga masuk lima besar yang berpotensi mendapatkan dukungan untuk menjadi Capres di Pilpres 2024. Puan berhasil mendapatkan persentase dukungan masyarakat sebesar 17,5%.
Baca juga : Ridwan Kamil: Biaya Pembangunan Istana IKN Capai Rp 2 Triliun ‘Enggak Masuk Akal’
Nama Puan dan Andika juga masuk dalam survei lembaga KedaiKOPI yang dilakukan pada 17-24 Januari 2022. Dari hasil wawancara tatap muka terhadap 1.201 responden menyatakan tingkat popularitas Puan Maharani sebesar 69,4. Untuk di klaster TNI atau Polri sendiri, ada sebanyak 25,6 persen responden yang memilih Andika Perkasa sebagai Capres.
Selain itu, survei lembaga Politika Research and Consulting (PRC) yang dilakukan pada 8 Oktober – 4 November 2021 dengan total responden sebanyak 1.220 orang yang tersebar di 34 provinsi menyebut elektabilitas Andika 0,7%.
Lebih lanjut, deklarasi mendukung kedua tokoh tersebut pun mulai bermunculan. Relawan Puan Maharani for Presiden 2024 atau RPM 2024 dan Generasi Muda Pejuang Nusantara atau Gema Puan telah mendeklarasikan Puan.
Baca juga : Menilik Peluang Duet Anies Baswedan-Gus Yasin di Pilpres 2024
Andika juga didorong oleh sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Barisan Rakyat Andika Presiden Indonesia (BARA API). BARA API melakukan deklarasi mendukung Andika menjadi presiden 2024-2029 di depan Halaman Tugu Proklamasi, Jakarta, pada Rabu (2/2/22).
“Duet Puan-Andika bisa saja terjadi bila ada parpol besar yang beminat untuk melamar Andika. Tapi saya melihat kalkulasi politik saat ini, belum terlihat akan ada kejutan sepeti itu. Meski begitu, bukan tidak mungkin,” ungkap Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab, seperti dilansir SINDOnews, Kamis (10/2/22).
Fadhli mengatakan, jika duet Puan-Andika terjadi, maka bakal terjadi perubahan konstalasi besar. Dia menduga Partai Gerindra kemungkinan akan membentuk poros sendiri atau bergabung dengan poros lain. Sebab, lanjutnya, selama ini antara PDIP dan Gerindra sudah terjalin komunikasi yang baik.