TIKTAK.ID – Relawan pendukung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk menjadi calon presiden di Pilpres 2024 yang bernama Sobat Anies, diketahui mendeklarasikan diri di Solo. Ketua Dewan Pembina Sobat Anies Nasional, Luh Sukmo Kuncoro mengklaim deklarasi nasional itu dihadiri perwakilan dari beberapa kota dan provinsi di Indonesia. Di antaranya Jakarta, Sumatera, Bali, Kalimantan, Surabaya, dan Madura.
“Kita akan merangkul semua kelompok, semua agama, semua jaringan, semua etnis, semua komunitas, dan semua lapisan masyarakat. Kami tidak lagi memakai bahasa yang kasar, namun kita berbicara satu untuk Indonesia,” ujar Kuncoro, seperti dikutip Liputan6.com dari Antara, Jumat (17/12/21).
Di sisi lain, Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak menyebut relawan Anies sejatinya tidak paham betul soal penuntasan janji kampanye Anies. Gilbert pun mengklaim wanprestasi program kerja Anies dalam memimpin Ibu Kota cukup banyak.
Baca juga : Jaksa Tuntut Hukuman Mati karena Korupsi Heru Hidayat Dianggap Sudah di Luar Nalar Manusia
“Relawan sendiri tidak mengetahui atau kenal apa yang mereka rela bela. Rumah DP Rp0, banjir, transportasi, dan lain-lain, semua itu tidak terealisasi,” terang Gilbert, Selasa (5/10/21).
Menurut Gilbert, kritik terhadap kinerja Anies Baswedan yang disuarakan oleh PDIP tidak hanya Formula E saja. Akan tetapi, dia menyatakan dari rencana itu menjadi langkah ingkar janji politik Anies.
Alasannya, Formula E bukanlah program kerja DKI. Namun hajatan mobil balap listrik tersebut justru menguras keuangan Jakarta.
Gilbert melanjutkan, mestinya relawan mempertimbangkan dengan bijak atas sikap Anies yang ngotot menggelar Formula E, karena hal itu merupakan sikap kurang etis dalam berpolitik. Gilbert pun menganggap selain tidak transparan, Anies juga justru menjadikan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menjadi tameng agar Formula E tetap berlangsung.
“Utang yang sangat besar dan memakai uang rakyat di luar janji kampanye yakni Formula E. Ini merupakan cerminan etika politik yang kurang,” tegas Gilbert.
Untuk itu, Gilbert mendesak Anies agar secara terbuka menyatakan kesiapan dirinya maju dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Gilbert berpendapat cara itu menjadi sikap ksatria seorang tokoh dalam menggunakan haknya.
Baca juga : Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat di Survei Capres, Anies Tertinggal Jauh
“Lebih baik ksatria mengakui keinginan untuk maju Pilpres karena itu memang hak WNI. Namun tentu selesaikan dulu janji kampanye yang tidak jelas di DKI. Itu utang, manusia itu ucapannya yang dipegang,” tutur Gilbert.