Soal Usulan Debat Bahasa Inggris dari Kubu Prabowo, TPN Ganjar: Ini Bukan Jago-jagoan Berbahasa
TIKTAK.ID – Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumatera Barat (Sumbar), Andre Rosiade menyarankan supaya debat Capres-Cawapres ada yang memakai bahasa Inggris. Menanggapi hal itu, Jubir Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Sunanto atau Cak Nanto, menyebut pihaknya tidak setuju dengan usulan tersebut.
“Ini kan bukan debat di luar negeri, tapi di Indonesia. Konsumsinya orang Indonesia dan rakyat Indonesia, tidak semua bisa memahami,” ujar Cak Nanto, pada Rabu (6/12/23), seperti dilansir detikcom.
Kemudian Cak Nanto menekankan bahwa forum debat Pilpres bertujuan menyampaikan visi misi dan pemikiran kepada seluruh masyarakat Indonesia. Dia menilai debat Capres dan Cawapres bukan ajang adu jago berbahasa.
Baca juga : Ganjar Tegaskan Siap Lanjutkan Bangun IKN Berikut Infrastruktur Penunjang di Sekitarnya
“Kan intinya debat itu bagaimana mencerdaskan masyarakat Indonesia, jadi bukan soal jago-jagoan berbahasa. Namun substansi debat dan pemaparannya dipahami oleh rakyat Indonesia,” tutur Cak Nanto.
Kader PDIP tersebut mengaku pihaknya tidak takut berdebat menggunakan bahasa asing. Meski begitu, dia kembali menegaskan kalau substansi debat Capres dan Cawapres untuk menyampaikan visi dan misi tiap paslon kepada masyarakat.
“Bukannya kami takut berdebat bahasa Inggris, apalagi profesor, kan, Cawapres. Artinya, sebetulnya, apa yang diinginkan dari apa substansi debat yang dimunculkan, dan debat adalah menyampaikan visi misi dan bisa dipahami dan serta dikuliti oleh masyarakat sehingga mencerdaskan dan masyarakat bisa mengontrol jangka panjang,” jelas Cak Nanto.
Baca juga : Dukung AMIN di Pilpres 2024, Sejumlah Pendiri dan Kader Hengkang dari Demokrat
“Kalau saya sih mendorong tetap pakai Bahasa Indonesia. Sebab, target substansi utamanya adalah melakukan pemahaman menyampaikan masyarakat, ke khalayak umum untuk mengetahui visi misi kami,” imbuhnya.
Sebelumnya, Andre Rosiade sempat mengusulkan debat Capres-Cawapres ada yang menggunakan bahasa Inggris. Pasalnya, Andre menganggap calon yang terpilih nantinya harus punya kecakapan dalam pergaulan internasional.
“Kami tegaskan kalau kami tidak takut menghadapi debat Capres-Cawapres, apa pun keputusan KPU. Bahkan kami mengusulkan dibuat debat dalam bahasa Inggris,” ucap Andre dalam keterangannya, pada Senin (4/12/23).
Baca juga : Relawan Mercy Perubahan Membelot Dukung AMIN, Demokrat: Tak Perlu Ditanggapi
Lantas Andre membeberkan alasannya terkait usulan tersebut. Dia berpendapat Presiden dan Wakil Presiden terpilih harus menguasai isu geopolitik dan cakap dalam pergaulan internasional.