TIKTAK.ID – Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan sempat menyatakan rencananya membuat Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW terbesar setelah Saudi Arabia. Ia menyebut museum itu akan dibangun di area seluas tiga hektare di atas daratan buatan (reklamasi) di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
“Museum ini akan menjadi museum terbesar mengenai sejarah Nabi Muhammad SAW di luar Saudi Arabia,” ujar Anies dalam rekaman video di kanal Youtube Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (11/7/20), seperti dikutip CNNIndonesia.com dari Antara.
Menanggapi hal itu, pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah mengatakan wacana pembangunan Museum Sejarah Nabi dan masjid apung merupakan upaya dari Anies untuk merayu warga Jakarta agar setuju reklamasi.
Baca juga : KPK Minta Pendaftaran Program Kartu Prakerja Gelombang IV Dihentikan Sementara, Ada Apa?
“Jadi sepertinya hanya sebagai rayuan gombal supaya masyarakat setuju (reklamasi) itu,” tutur Trubus.
Trubus pun menyebut reklamasi di kawasan Ancol sebagai bentuk keberpihakan Gubernur Anies kepada pengusaha.
Lebih lanjut, Trubus menganggap wajar jika banyak pihak, termasuk pendukung Anies menolak kebijakan tersebut. Apalagi, kata Trubus, Anies pernah berjanji akan menyetop reklamasi di Jakarta.
Baca juga : Tanggapi Polemik Perluasan Tanah Ancol, Wagub DKI: Apa yang Dilakukan Pak Gubernur Sudah Baik dan Tepat
“Hal ini seperti meninabobokkan masyarakat, bahwa itu nanti akan dibangun simbol keagamaan supaya masyarakat mendukung reklamasi ini. Padahal ini keberpihakan kepada pengusaha,” imbuhnya.
Sebelumnya, Anies mengklaim target pembuatan Museum Sejarah Nabi tersebut ialah untuk mendatangkan turis mancanegara.
“InsyaAllah ini akan menjadi magnet bagi wisatawan. Bukan hanya wisatawan dari Indonesia, tapi seluruh dunia,” ucap Anies.
Baca juga : Tim Pakar Gugus Tugas Covid-19: Di Tempat-tempat Ini Corona Menular Lewat Udara
Meski begitu, Anies belum menjelaskan detail apa saja yang akan disimpan di dalam museum. Sebab, dia menyatakan masih sibuk mengurusi segala perizinannya.
“Nah untuk itu, semua dokumen legal administratifnya harus disiapkan agar pengurusan lahannya bisa dilakukan, sehingga pembangunan bisa segera dilaksanakan,” kata Anies.
Tidak hanya Museum Sejarah Nabi, Pemprov DKI Jakarta juga berencana untuk membuat masjid terapung di lahan buatan tersebut.
Baca juga : PAN: RUU HIP Bisa Ciptakan Krisis Ideologi dan Sosial
Seperti diketahui, saat Pilkada DKI Jakarta 2017, Anies dan mantan wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, menegaskan bahwa mereka menolak reklamasi di Teluk Jakarta. Mereka menilai reklamasi dapat merugikan para nelayan di sana.