
TIKTAK.ID – Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sekaligus anggota Komisi VII DPR, Mulyanto memperingatkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif agar tidak membuat rakyat panik. Khususnya terkait isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Menteri ESDM jangan mengeluarkan wacana yang dapat membuat masyarakat panik. Sebab, sampai saat ini Pemerintah dan DPR sama sekali belum pernah membahas rencana kenaikan harga BBM dan gas tersebut,” ungkap Mulyanto melalui keterangan tertulisnya, Jumat (15/4/22), seperti dilansir Republika.co.id.
Untuk diketahui, dalam rapat Komisi VII dengan Menteri ESDM beberapa hari silam, terdapat strategi untuk penyesuaian harga Pertalite dan solar untuk jangka menengah dan panjang. Strategi jangka pendek bersifat tahunan, dan strategi jangka menengah bersifat lima tahunan.
Baca juga : Dahlan Iskan: Ade Armando Tenggelamkan Isu Utama yang Diperjuangkan Mahasiswa
“Terhadap pemaparan itu, masyarakat harus tetap tenang, karena ini baru strategi Kementerian ESDM dalam jangka menengah dan Panjang. Jadi bukan strategi jangka pendek,” tutur Mulyanto.
“Mengenai penyesuaian harga energi bersubsidi yang langsung menyentuh masyarakat luas seperti solar dan gas LPG 3 kg, ujung-ujungnya pertimbangan yang utama yakni dari Menteri Keuangan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, memberi sinyal bakal menaikkan harga Pertalite dan Solar. Kenaikan harga tersebut menjadi langkah strategis Pemerintah dalam menghadapi dampak kenaikan harga minyak mentah dunia.
Baca juga : Prabowo Siap Nyapres Asal Diizinkan Jokowi, Apa Benar?
“Dalam (strategi) jangka menengah dan panjang, ada penyesuaian harga Pertalite, minyak Solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti (kendaraan listrik, bahan bakar gas, bioetanol, maupun BioCNG),” terang Arifin melalui rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu (13/4/22).
Menurut Arifin, ketegangan geopolitik global yang terjadi saat ini menyebabkan harga minyak mentah dunia melambung tinggi. Hal itu pun membuat rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) Maret 2022 mencapai 98,4 dolar AS per barel. Dia menilai angka ICP ini jauh di atas asumsi APBN yang hanya mengasumsikan sebesar 63 dolar AS per barel.
“Rata-rata crude price Aramco untuk elpiji sudah mencapai 839,6 dolar AS per metrik ton, di mana asumsi awal kami di tahun 2022 hanya sebesar 569 dolar AS per metrik ton,” ucap Arifin.