TIKTAK.ID – Ketua Umum Presidium Alumni (PA) 212, Slamet Maarif menyatakan bahwa PA 212 tidak memiliki kaitan dengan Koperasi Syariah 212 Mart yang tersebar di seluruh Indonesia saat ini.
Ia menyampaikan hal itu untuk merespons dugaan investasi bodong oleh Komunitas Koperasi Syariah 212 Mart di Samarinda yang mencapai Rp2,25 miliar.
“Koperasi Syariah 212 itu berbeda dengan PA 212, dan tidak ada kaitannya sama sekali. Jadi secara organisasi dan kegiatan tidak berkaitan dengan PA 212,” ujar Slamet di PN Jaktim, Kamis (6/5/21), seperti dilansir CNN Indonesia.
Menurut Slamet, Koperasi Syariah 212 Mart telah berdiri terlebih dulu ketimbang PA 212. Ia mengatakan ketika itu Koperasi Syariah 212 diketuai oleh Syafii Antonio.
Lantas Slamet juga menyebut pihak Koperasi Syariah 212 Pusat sudah membantah ada kaitan dengan dugaan investasi bodong di Samarinda tersebut.
“Nah intinya tidak ada kaitannya dengan Koperasi Syariah 212 Pusat,” ucap Slamet.
“Berdasarkan info dari Koperasi Syariah 212 Mart tidak ada info dan koordinasi dengan Pusat malah. Itu urusan Samarinda,” imbuh Slamet.
Perlu diketahui, 212 Mart berawal dari aksi pada Desember 2016. Aksi 212 sendiri dipicu oleh ucapan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok soal penggalan surah Al Maidah. Para perintis aksi 212 pun resmi mendirikan Koperasi Syariah sebulan setelahnya, tepatnya pada Januari 2017.
Lebih lanjut, Slamet mengakui bahwa kebanyakan anggota Koperasi Syariah 212 Mart merupakan alumni 212. Meski begitu, ia mengatakan masih belum mendapatkan laporan dari para korban investasi bodong 212 Mart di Samarinda. Ia pun mengklaim mendukung agar aparat kepolisian bisa segera menindak tegas pelaku investasi bodong, sehingga dapat diproses secara hukum.
“Kalau itu secara hukum ada unsur pidana dan kriminal, maka seret aja. Kita mendukung polisi untuk menindak hal itu,” ucap Slamet.
Sebelumnya, polisi mulai menyelidiki laporan dugaan investasi bodong Koperasi Syariah 212 Mart di Samarinda. Anggota Koperasi Syariah 212 Mart dikabarkan diiming-imingi bisnis untuk kemajuan umat.