
TIKTAK.ID – Situs The Muslim diketahui kembali meluncurkan daftar 500 tokoh Muslim berpengaruh di dunia untuk edisi 2023. Dalam rilis itu, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) masih masuk dalam 20 besar daftar itu.
The Muslim 500 sendiri adalah survei yang dilakukan The Royal Islamic Strategic Studies Centre yang berafiliasi dengan Royal Aal Al-Bayt Institute for Islamic Thought di Amman, Yordania. Setiap tahunnya, The Muslim 500 rutin merilis deret tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia.
Pada daftar sebelumnya, Muslim 500 juga memasukkan Jokowi di urutan ke-13. Ternyata Jokowi kembali menduduki posisi yang sama untuk edisi 2023. Dalam laporan itu, Jokowi disebut terpilih lagi menjadi presiden pada April 2019, dengan perolehan suara 55,5 persen.
Baca juga : Tak Ingin Pemilu 2024 Gaduh, Pengamat Sarankan Jokowi Tiru Sosok ini
“Untuk menjawab lawan yang mempertanyakan kredibilitas Islamnya, Presiden Jokowi memilih Ma’ruf Amin sebagai wakil. Ma’ruf merupakan pemimpin Majelis Ulama Indonesia, yakni badan Muslim terkemuka,” demikian laporan The Muslim 500, seperti dilansir CNN Indonesia.
Kemudian situs itu menyatakan dalam satu tahun terakhir, Indonesia menghadapi tantangan sulit di sektor kebijakan luar negeri.
“Negara ini menghadapi banyak hal tantangan strategis. Beberapa [tantangan] baru dan beberapa perluasan dari tantangan yang telah ada sebelumnya,” terangnya.
Baca juga : Bamsoet Lempar Wacana Jokowi Lanjut Presiden, Sudirman Said: Elite Perilakunya Meresahkan
Tak hanya pandemi Covid-19, kawasan Asia Tenggara juga bergejolak akibat krisis politik yang melanda Myanmar. Militer pun secara paksa menggulingkan Pemerintahan yang sah dan menangkap Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021 lalu.
Lebih lanjut, organisasi kawasan, Asosiasi Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), menjadi sorotan supaya dapat mengambil tindakan. Pada April, negara anggota blok tersebut berkumpul di Jakarta guna membahas konflik di Myanmar. Hasilnya, terdapat lima konsensus. Beberapa di antaranya yaitu kekerasan di Myanmar harus segera dihentikan, dan harus ada dialog konstruktif demi mencari solusi damai.
Pada 2021, Indonesia dianggap makin dekat dengan Amerika Serikat ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Serangkaian interaksi tingkat tinggi terjadi di antara Indonesia dan AS. Hal itu pun menunjukkan sejauh mana Pemerintahan Biden menghargai Indonesia di tengah persaingannya dengan China.
Baca juga : Peluang Partai Baru Lolos ke Senayan Menurut Pengamat
Tonggak sejarah itu antara lain Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang dipimpin oleh AS dan Forum Energi dan Iklim pada September lalu, dan pertemuan di sela-sela COP-26 antara Presiden Joe Biden dan Jokowi. Terakhir, Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken berkunjung ke Jakarta.