
TIKTAK.ID – Tak pernah berhenti berinovasi, kali ini raksasa teknologi Google mengklaim telah mengembangkan sistem kecerdasan buatan (AI) yang dapat mendeteksi keberadaan kanker payudara lebih akurat ketimbang yang bisa dilakukan oleh dokter.
Temuan terbaru ini lahir dari kolaborasi Google dengan para peneliti kanker dan diterbitkan di jurnal ilmiah Nature.
Untuk mendeteksi kanker, Google menggunakan puluhan ribu mammogram dari wanita di Inggris dan Amerika serikat (AS). Penelitian awal yang dilakukan menunjukan hasil deteksi yang lebih akurat daripada ahli radiologi.
Baca juga: Lama Menghilang, BlackBerry Banting Setir Bikin Motor Listrik
Menurut hasil penelitian, dengan menggunakan teknologi AI dapat menghasilkan lebih sedikit positif palsu (hasil tes menunjukan adanya kanker padahal tidak ada) dan negatif palsu (hasil tes menunjukan tidak adanya kanker padahal ada namun tidak terdeteksi).
Disebutkan bahwa dibanding dengan dokter ahli, teknologi ini berhasil mengurangi positif palsu sebesar 5,7% untuk subjek dari AS dan 1,2% untuk subjek Inggris. Pada kasus negatif palsu, berhasil dikurangi hingga 9,4% untuk subjek dari AS dan 2,7% untuk subjek dari Inggris.
Dikutip dari CNN pada Senin (6/1/20), Professor Ara Darzi, Director of the Cancer Research UK Imperial Centre, mengatakan, “Ini adalah salah satu penemuan transformasional yang Anda miliki, yang dapat mengganggu cara kami melakukan penyaringan dalam hal meningkatkan akurasi dan produktivitas.”
Meski begitu, Darzi menegaskan temuan ini tidak akan menggantikan peran dokter.
Baca juga: Penampakan iPhone Termahal di Dunia, Harganya Rp1,3 Miliar
“Teknologi AI ini akan digunakan sebagai bahan pertimbangan yang akan menguatkan hasil deteksi secara keseluruhan,” tambahnya.
Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) mencatat, angka kanker payudara mencapai 42,1 orang per 100 ribu penduduk dan rata-rata kematian akibat kanker ini mencapai 17 orang per 100 ribu penduduk.
Dengan adanya teknologi terbaru yang dapat melakukan deteksi dini, diharapkan mampu mencegah dan mengendalikan kanker payudara.