TIKTAK.ID – Sistem autopilot Tesla disebut-sebut masih belum siap jika harus dioperasikan di jalan padat kendaraan. Sistem autopilot itu pun kedapatan “menyerah”, sehingga pengemudi harus segera mengambil alih lingkar kemudi. Hal tersebut terjadi di sebuah jalan Vietnam, ketika pengemudi Tesla Model X menjajal fitur autopilot di kawasan macet.
Seperti diketahui, sistem autopilot menjadi salah satu fitur andalan pabrikan mobil listrik Tesla pada tiap produknya. Fitur tersebut menggunakan sejumlah sensor yang mengelilingi kendaraan dengan sistem yang terkomputerisasi. Hal itu memungkinkan pengemudi untuk mempercayakan kepada sistem autopilot saat dalam perjalanan.
Akan tetapi, berbeda cerita ketika sistem menghadapi jalan yang padat kendaraan di jalan Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Dalam video yang beredar, pengemudi mencoba memanfaatkan fitur autopilot pada mobil perusahaan milik Elon Musk ini untuk merayap di kemacetan.
Pada video itu, mobil Tesla terlihat dikelilingi oleh kendaraan seperti mobil pribadi, bus, dan sepeda motor yang terus mencoba mendahului meski situasi jalur tak kondusif. Kemudian tampak bagaimana fitur ini menampilkan berbagai benda bergerak seperti mobil dan sepeda motor yang mendekat atau berada di sekeliling Tesla Model X dalam bentuk grafis. Ketika itu, sistem masih bisa bekerja dengan normal.
Akan tetapi, tak lama kemudian, sistem autopilot “menyerah” dan meminta pengemudi untuk mengambil alih kemudi, seperti dikutip CNN Indonesia dari Teslarati. Lantas muncul dua pesan, yakni take over immediately dan cruise control unavailable. Setelah itu, mobil melambat hingga nol kilometer per jam. Sistem bantuan pengemudi tersebut tampaknya telah memutuskan bahwa mobil belum cukup mampu menavigasi jalan yang sibuk seperti itu.
Berdasarkan laporannya, InsideEV mengatakan sistem canggih pada mobil Tesla ini memang bisa dikatakan belum optimal bekerja sendiri jika situasi jalan padat. Teknologi cerdas autopilot pada Tesla itu pun jelas kewalahan.
Oleh sebab itu, kasus ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi Tesla untuk meningkatkan teknologi autopilot miliknya. Dengan begitu, sistem tersebut dapat digunakan di pelbagai kondisi jalan, terutama untuk menghadapi situasi kemacetan.