TIKTAK.ID – Media geger. Jagad pemberitaan sontak didominasi kabar Wiranto yang sempat tersungkur akibat ditusuk benda tajam oleh dua orang tak dikenal. Peristiwa nahas itu terjadi saat Menkopolhukam bersiap balik ke Jakarta usai resmikan Gedung Kuliah Bersama Universitas Mathla’ul Anwar, Pandeglang, Banten, Kamis (10/9) sekira pukul 11.55 WIB.
Banyak pihak terhenyak, siapa sebenarnya dua pelaku nekad penusuk pejabat penting itu? Dari penelusuran tim TikTak, kedua pelaku ternyata bukan warga asli Pandeglang melainkan pendatang. Keduanya menyewa rumah sejak Februari 2019 di Kampung Sawah Gang Kenari, Desa Menes, Kecamatan Menes.
Info dari Mulyadi, Ketua RT sekaligus pemilik kontrakan, saat pertama datang ke Kampung Sawah, pelaku laki-laki yang belakangan diketahui bernama Syahril Alamsyah (31) berstatus tanpa istri dan hanya membawa anak perempuannya yang masih berusia 13 tahun. Namun selang 3 bulan kemudian, dia meminta izin menikah di Bogor dengan pelaku perempuan yang turut dalam aksi penusukan, Fitri Andriana (21).
Sementara data kepolisian memastikan bahwa Syahril ber-KTP Medan, tepatnya Ds, Tanjung Hilir Kecamatan Medan Deli, sedangkan Fitri adalah warga asli Desa Sitanggai, Kecamatan Karangan, Kabupaten Brebes.
Kepada Mulyadi, Syahril mengaku punya bisnis online berbagai macam barang seperti madu dan pakaian, di samping jasa isi pulsa dan travel. Mulyadi mengaku tak menaruh curiga kepada pasangan tersebut, sebab tak nampak gerak-gerik mencurigakan selama 7 bulan mereka mengontrak di sana. Tapi setelah menikah, Fitri bercadar. Memunculkan desas-desus bahwa pasangan suami-istri itu telah terpapar doktrin radikal ala ISIS.
Hingga berita ini dimuat, belum jelas motif kedua pelaku aksi brutal menyasar Wiranto itu. Ada yang mengaitkan peristiwa ini dengan upaya memantik chaos dan teror jelang pelantikan Jokowi-Amin yang tinggal menghitung hari. Namun tak berapa lama, hal tersebut langsung dibantah Menhan Ryamizard Ryacudu yang menyatakan aksi penusukan Wiranto murni kejahatan biasa.
Kabar terkini menyebutkan, Kapolsek Menes juga ikut menjadi korban. Dia menderita luka tusukan saat melindungi Wiranto dalam kejadian itu.
Jauh hari sebelumnya, Wiranto diduga pernah mendapat ancaman pembunuhan bersama 3 tokoh lain yaitu Menko Kemaritiman Luhut B Panjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Stafsus Kepresidenan Gories Mere. Hal itu seperti diungkapkan Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian, tepatnya pasca penangkapan Kivlan Zein, Mei lalu.