
TIKTAK.ID – Polda Metro Jaya membenarkan bahwa mantan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab mengaku mengalami sakit di dalam rutan, tetapi enggan menerima bantuan oksigen dari dokter. Direktur Tahanan Titipan (Dirtahti) Polda Metro Jaya, AKBP Rahmat menyebut pada malam tahun baru, Rizieq memang mengeluhkan tidak enak badan.
“Pada saat malam tahun baru, anggota kan kontrol tuh. Lalu dia (Habib Rizieq) bilang enggak enak badan terus panggilin dokter, dan dokter kita kan ada stand by,” ujar Rahmat, seperti dilansir CNN Indonesia, Kamis (7/1/21).
Rahmat mengatakan, Rizieq juga mengaku bahwa dirinya mengalami sesak napas saat itu. Setelah itu, Rizieq juga mengklaim bahwa dirinya memiliki riwayat penyakit jantung. Oleh sebab itu, dokter pun kemudian menyiapkan tabung oksigen. Akan tetapi, Rizieq menolaknya dengan alasan menginginkan tabung oksigen yang berasal dari rumahnya.
Baca juga : Anies Baswedan Tulis Soal Adab dan Etika di Akun Medsosnya, Sindir Risma?
“Sama dokter dilihat, lalu dikasih oksigen. Tapi dia enggak mau, dia minta oksigen dari rumah,” terang Rahmat.
Rahmat menyampaikan bahwa pihaknya terus memantau kondisi kesehatan Rizieq selama berada di dalam tahanan.
“Tiap hari beliau itu diperiksa oleh dokter,” ucap Rahmat.
Sementara itu, pengacara Rizieq, Sugito Atmo Prawiro menyatakan kliennya mulai merasa tak enak badan sejak malam pergantian tahun.
“Lagi sakit beliau [di dalam Rutan], jadi pada pemeriksaan kemarin kondisinya sudah mengalami sesak napas. Seperti (dari) sakit lambung, dan saya khawatir ada jantung. Awalnya diagnosanya seperti lambung naik, jadi beliau merasa sesak napas,” jelas Sugito.
Tidak hanya mengenai kondisi Rizieq, Sugito juga mengeluhkan bahwa birokrasi di dalam Rutan Polda Metro Jaya sangat berbelit-belit bagi Rizieq. Untuk itu, Sugito lantas mengajukan keberatan kepada pihak Polda Metro Jaya atas kondisi yang dialami kliennya. Dia pun meminta pembantaran (penangguhan masa penahanan) hingga kondisi Rizieq kembali pulih.
“Makanya kondisi begini, jadi kita ingin beliau dibantarkan dulu lah. Agar kondisinya pulih, dibantar,” imbuh Sugito.
Sugito menilai sel isolasi yang ditempati Rizieq saat ini membuatnya sulit berkomunikasi dengan tahanan lain maupun dengan pihak polisi yang berjaga. Ia menganggap hal itu yang menyebabkan Rizieq kesulitan mendapatkan perawatan pertama saat diketahui tengah jatuh sakit.