TIKTAK.ID – Para peneliti dari Johns Hopkins (JH) University baru-baru ini menemukan sesuatu yang tak terduga dari virus Corona baru. Mereka mengatakan bahwa coronavirus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 dapat bersembunyi di tempat yang tak disangka-sangka, yaitu di dalam dan di belakang telinga manusia, tulis RT News, Kamis (30/7/20).
Sebuah tim ahli otolaringologi dan patologi menemukan bahwa virus Corona dapat dengan nyaman mengendap di dalam telinga dan daerah mastoid kepala di belakang telinga, yang berisi beberapa ruang berlubang yang diyakini sebagai pelindung terhadap trauma dan melindungi telinga tengah dan dalam.
Dokter yang telah mengautopsi tiga pasien, yang telah dites dan dinyatakan positif virus Corona, serta memiliki gejala Covid-19 sebelum kematian mereka.
Para peneliti mencatat bahwa mungkin ada banyak faktor dan kemungkinan lain yang mempengaruhi kolonisasi mastoid dan telinga tengah dengan virus Corona dan ini mungkin berbeda pada pasien yang hidup.
“Mungkin ada perbedaan yang signifikan antara meninggal akibat Covid-19 vs meninggal dengan Covid-19,” kata mereka.
Penemuan baru ini berarti membuat ahli THT, yang mungkin sebelumnya lebih santai ketika memeriksa pasiennya, kini berisiko terkena virus.
Studi oleh program otopsi penelitian rumah sakit JH berlangsung selama enam bulan dan diterbitkan pada 23 Juli lalu.
Meskipun mengakui keterbatasan penelitian mereka, para peneliti tetap menyarankan agar petugas medis mengambil tindakan perlindungan ekstra -seperti memakai masker atau respirator pembersih udara bertenaga- saat melakukan pemeriksaan telinga dan operasi telinga.
Para peneliti JH juga mendesak rekan-rekan mereka untuk tidak bersantai dengan aturan jarak sosial di ruang tunggu klinik. Mereka harus memastikan kamar tunggu tidak padat untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19, kata mereka.
Pedoman yang diperbarui untuk prosedur otologis dan neurotologis akan segera diterbitkan di Amerika Serikat.
Kasus Covid-19 sudah mulai menggeliat lagi, dengan banyak negara memberlakukan pembatasan baru, sementara para ilmuwan di seluruh dunia berjuang untuk menemukan vaksin.
Hingga saat ini tercatat sekitar 17.288.079 orang terinfeksi virus Corona di seluruh dunia, dan 672.160 orang dinyatakan meninggal dunia akibat wabah ini.