TIKTAK.ID – Akbar Alamsyah (19), remaja eks peserta demo 25 September yang sempat koma beberapa hari akibat luka parah saat kerusuhan di sekitar Gedung MPR/DPR RI akhirnya menghembuskan napas terakhir pada Kamis (10/10/2019) sore di RSPAD, Jakarta. Rosminah, Ibu kandung Akbar mengonfirmasi kematian anaknya pasca perawatan intensif di rumah sakit tersebut. Dia mengaku tak tahu persis penyebab kematian Akbar, karena harus pulang sebentar dan sempat meninggalkannya di ruang Cerebrovaskuler Intensive Care Unit (CICU) RSPAD.
Di antara kerabat dekat yang hadir, Fitri kakak kandung Akbar tampak sangat terpukul atas berita duka tersebut. Luapan tangis dan kesedihannya tak dapat dibendung saat kerabat lain turut hadir di sana.
Setelah sempat dinyatakan hilang usai kerusuhan di seputaran Slipi, Palmerah dekat Gedung MPR/DPR RI pada 25 September lalu, Akbar kembali ditemukan pihak keluarga tanggal 28 dalam kondisi kritis dan langsung dilarikan ke RSPAD Gatot Soebroto untuk mendapatkan perawatan.
Sebelumnya, pihak kepolisian lewat Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengonfirmasi bahwa luka yang diderita Akbar sebagai penyebab kondisi kritisnya adalah akibat terjatuh saat lompat pagar demi hindari kerusuhan hingga tempurung kepalanya hancur. Dalam keterangan itu bahkan disebutkan, ada saksi di TKP yang mengklaim melihat langsung peristiwa nahas tersebut.
Sebaliknya, klaim pihak kepolisian justru diragukan Ketua YLBHI Muhammad Isnur, yang menaruh curiga atas kasus ini. Isnur menengarai ada beberapa hal yang sengaja disembunyikan aparat, menilik proses investigasi yang terkesan sangat tertutup. Kuat dugaan bahwa Akbar termasuk satu di antara korban kebrutalan dan tindakan represif aparat saat ditemukan dalam kondisi pingsan dan kritis oleh pihak keluarganya sebelum dilarikan ke rumah sakit.