
TIKTAK.ID – Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) PBB mengatakan pada Selasa (24/3/20), menemukan 64 jenazah imigran pria di sebuah peti kemas tertutup di pos pemeriksaan di Tete, Mozambik, seperti yang dilaporkan CNN, Selasa (24/3/20).
Truk itu dilaporkan memasuki Mozambik dari negara tetangga Malawi, kemudian dihentikan di sebuah pos pemeriksaan di Moatize, dekat Sungai Zambezi di Provinsi Tete, seperti yang dilaporkan situs online Zitamar News.
Petugas imigrasi yang memeriksa truk mendengar suara keras dari kontainer. Dia kemudian memerintahkan sopir untuk membuka kontainer untuk dicek. Nah, begitulah para imigran gelap ini ditemukan. Para korban dikatakan meninggal karena kekurangan oksigen.
Baca juga : Putin Klaim Rusia Berhasil Lawan Virus Corona
Melalui rilis yang dikeluarkan IOM Selasa malam, mereka mengonfirmasi bahwa selain 14 jenazah, terdapat juga 14 orang yang berhasil diselamatkan otoritas dan kini sedang dirawat di rumah sakit setempat.
Kepada pihak berwenang para korban mengaku mereka berasal dari Ethiopia. Sementara tujuan mereka adalah menuju ke Afrika Selatan.
Juru bicara imigrasi provinsi Amelia Direito mengatakan bahwa sopir truk dan keneknya, keduanya warga Mozambik dan berhasil ditangkap.
Baca juga : Abaikan Himbauan Social Distancing, Trump Klaim Amerika Segera Bebas dari Wabah Corona, Ahli Bilang Mustahil
Kepada polisi, sopir truk mengaku dijanjikan upah sebesar 500 dolar Amerika atau sekitar 8 juta rupiah untuk mengangkut para imigran itu.
Dengan berbekal informasi dari sopir truk, Direito mengatakan bahwa saat ini polisi sedang memburu perantara yang memfasilitasi para imigran Ethiopia itu masuk secara ilegal ke Mozambik.
Suhu di wilayah Tete minggu ini berkisar atas 90 derajat Fahrenheit atau sekitar 32 derajat celcius. Dapat dibayangkan berapa panas dalam kontainer tertutup dengan sekitar 80 orang di dalamnya.
Baca juga : Ini Penyebab Ratu Inggris Hengkang dari Istana dan Isolasi Dirinya di Kastil Windsor
Dari puluhan korban itu, tak satu pun yang membawa kartu identitas. Kini IOM bekerja keras untuk memberikan bantuan kepada para korban.
Menurut IOM, Mozambik menjadi rute transit bagi para migran dari Afrika yang berusaha mencapai Afrika Selatan, salah satu negara dengan tingkat ekonomi terbesar di benua itu.
Pada tahun ini, setidaknya 200 imigran gelap, sebagian besar dari Mesir, Ethiopia, Malawi, dan Somalia, ditangkap karena dicurigai mencoba memasuki Provinsi Tete. Semua imigran diduga berencana menuju Afrika Selatan.
Baca juga : Hadapi Virus Corona, Paus Fransiskus Serukan Doa Bersama Seluruh Umat di Dunia
Menurut data statistik terbaru Amerika, Afrika Selatan menjadi rumah bagi lebih dari 4 juta migran dan hampir 300.000 pencari suaka dan pengungsi.