Sejumlah Petinggi Golkar Buka Suara Soal Isu Jokowi Masuk Bursa Ketua Umum

TIKTAK.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut akan bergabung dengan Partai Golkar usai masa jabatannya berakhir. Bahkan sejumlah pihak memprediksi Jokowi berpeluang menduduki kursi Ketua Umum partai berlambang Pohon Beringin tersebut.
Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie menilai minim peluang Jokowi menjadi Ketua Umum Golkar.
“Ada aturan, harus menjadi pengurus minimal lima tahun,” ujar Aburizal dalam acara buka puasa bersama dan silaturahmi pengurus Golkar se-Indonesia di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada Jumat (16/3/24), seperti dilansir Tempo.co.
Bca juga : Hasto: Pemilu 2024 Perpaduan Kecurangan Pemilu Era Orde Baru dan 2009
Akan tetapi, mantan Ketua Umum Golkar yang akrab disapa Ical tersebut menyampaikan rasa senangnya bila Jokowi masuk ke partai Beringin.
“Pak Jokowi masuk, senang dong, presiden 10 tahun dan tokoh masyarakat,” terang Ical.
Senada dengan Ical, Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus mengaku merasa senang jika Jokowi mau bergabung dengan partainya.
“Bayangkan presiden mau masuk, pasti akan membantu Partai Golkar. Di internal juga terdapat program kaderisasi,” ungkap Lodewijk di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada Jumat (16/3/24).
Baca juga : Kakak Cak Imin Datangi Istana Temui Jokowi, Mau Merapat ke Pemerintahan Berikutnya?
Akan tetapi terkait jabatan, Lodewijk mengeklaim masih belum ada pembicaraan yang mengarah ke sana. Terlebih untuk Jokowi dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon Ketua Umum.
“Untuk posisi jabatan masih belum ada pembicaraan,” tutur Lodewijk.
Sebelumnya, Jusuf Kalla atau JK menyatakan semua orang bisa saja bergabung dengan Golkar. Meski begitu, wakil presiden periode 2014-2019 tersebut menegaskan bahwa ada sejumlah persyaratan untuk bergabung dengan Golkar.
“Ya, semua orang bisa bergabung ke Golkar, namun dengan syarat-syarat, bergabung saja boleh, apa yang tidak boleh,” ucap JK usai acara Muktamar Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/24).
Baca juga : Airlangga Sebut Belum Diskusi dengan Prabowo Soal Jatah 5 Menteri Golkar
Hanya saja JK mengatakan bahwa Jokowi tak serta merta bisa menduduki posisi pengurus partai, apalagi jadi Ketua Umum begitu bergabung dengan Golkar. Sebab, kata JK, syaratnya harus menjadi kader dan memiliki pengalaman paling tidak selama lima tahun sebagai pengurus partai.
“Namun kalau untuk jadi pengurus ada aturannya, kalau untuk menjadi ketua atau jadi apa minimum 5 tahun harus punya (pengalaman) pengurus,” jelas Ketua Umum Golkar periode 2004-2009 itu.