Sejumlah Komunitas di Bengkulu Gelar Titik Temu, Ajak Masyarakat Tunaikan Janji Konstitusi untuk Kemerdekaan Palestina
TIKTAK.ID – Tepat pada 7 Oktober 2024, khususnya setelah Operasi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan oleh Kelompok Perlawanan Hamas, terhitung sudah satu tahun kejahatan kemanusiaan dan serangan yang makin brutal dilakukan oleh Israel. Bahkan sejak 75 tahun silam, genosida terhadap rakyat Palestina pun sampai saat ini masih belum berhenti.
Demi menyuarakan dukungan kepada Palestina, komunitas di Bengkulu menyelenggarakan Kegiatan Titik Temu dengan tema “Say It Louder Spirit For Palestine” di View Tower, Lapangan Merdeka Kota Bengkulu, pada Minggu (6/10/24).
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh sejumlah komunitas yang ada di Bengkulu, yakni Rekanbaca.id, Baik Berisik Bengkulu, Forrest Bengkulu, PIB, Hive Bengkulu, Ruang Temu, FriendQu, dan KAMMI Daerah Bengkulu.
Baca juga : PBNU dan MUI Kompak Serukan Boikot Israel di Semua Bidang
Menurut Wahyu Nurina, salah satu panitia penyelenggara dan inisiator kegiatan ini, tujuan diadakannya Kegiatan Titik Temu adalah menjaga semangat menyuarakan kemanusiaan dan kemerdekaan bagi Palestina.
“Kami mengadakan kegiatan ini dengan harapan supaya semangat juang untuk Palestina tidak pernah padam, khususnya di daerah-daerah seperti Bengkulu. Semangat dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina harus terus disebarkan melalui berbagai hal,” ungkap wanita yang akrab disapa Ina, seperti dilansir Rri.co.id.
Kemudian Ina menyatakan bahwa permasalahan kemanusiaan yang terjadi di Palestina belum usai. Oleh sebab itu, kata Ina, harus terus dilakukan banyak kolaborasi untuk menarik kembali kontribusi dan kesadaran Masyarakat. Dia menilai hal itu mampu membangun kesadaran yang kolektif serta mendorong perubahan yang lebih besar bagi Palestina.
Baca juga : CALS Sebut MPR Bentuk Model Tak Mau Hukum Mantan Presiden Soal Pencabutan Nama Soeharto
“Kami ingin terus menjadi pembela kemerdekaan Palestina dan terus berkolaborasi dengan mengajak masyarakat untuk terus menunaikan janji kemerdekaan dan amanah konstitusi kita, seperti kutipan dalam buku On Palestine: Kita Banyak, Kita akan Menang,” tutur Ina.
Adapun dalam kegiatan ini, terdapat beberapa hal yang mereka lakukan. Di antaranya bedah buku “On Palestine”, menggambar dan mewarnai, membuat surat cinta untuk Palestina, doa bersama, serta kegiatan lainnya.
“Dengan adanya kegiatan ini, semoga bisa menggugah hati kita untuk terus bersama Palestina sebagai sesama manusia dan sebagai umat Islam tentunya,” imbuh Ina.
Perlu diketahui, sejak 7 Oktober 2023, dalam kurun waktu satu tahun saja, Israel sudah melakukan berbagai tindakan genosida yang tak terlupakan terhadap keluarga Palestina dan orang-orang yang mengungsi di Jalur Gaza. Israel telah membunuh ribuan orang, sebagian besar justru wanita dan anak-anak.