TIKTAK.ID – Sedikitnya 83 orang meninggal dunia setelah mendapatkan suntikan vaksinasi flu massal di Korea Selatan. Mereka meninggal setelah sepekan sebelumnya Seoul mengatakan akan menyelidiki program vaksinasi massal itu.
Namun demikian, Pemerintah Korea Selatan terus bersikeras bahwa penyebab kematian mereka tak ada hubungannya dengan suntikan vaksinasi.
Badan kesehatan masyarakat negara itu, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), mengumumkan pada Sabtu (31/10/20), bahwa total 83 orang telah meninggal setelah berpartisipasi dalam vaksinasi massal gratis yang dilakukan sebagai cara untuk melawan potensi komplikasi dari Covid-19, seperti yang dilaporkan RTnews.
Kantor berita Korea Selatan, Yonhap melaporkan bahwa sebagian besar yang meninggal adalah orang-orang usia lanjut, mengutip angka yang disampaikan oleh KDCA.
Dari total korban jiwa, 37 di antaranya berusia 70 tahunan, lalu 34 orang berusia 80 atau lebih. Empat kematian melibatkan orang berusia 60-an, sementara delapan orang meninggal berusia di bawah 60 tahun.
Pejabat kesehatan berulang kali menegaskan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan hubungan langsung antara suntikan vaksinasi dengan kematian. Namun, Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Sye-kyun menyerukan penyelidikan atas masalah keamanan potensial pekan lalu, ketika jumlah orang yang meninggal tak lama setelah menerima suntikan itu mencapai 30 orang.
Sebelumnya, Asosiasi Medis Korea telah meminta Seoul untuk menghentikan program tersebut, sambil menunggu tinjauan detail lebih lanjut.
Kekhawatiran tentang upaya vaksinasi pertama kali muncul setelah terungkap bahwa beberapa dosis tercemar suhu kamar saat diberikan kepada publik. Namun, meski angka kematian cukup tinggi, hingga kini vaksin tersebut masih belum dikaitkan dengan kematian pada salah satu korban itu.
Hingga saat ini, lebih dari 11,5 juta warga Korea Selatan telah menerima suntikan gratis di bawah program Pemerintah itu.
Korea Selatan saat ini berada di peringkat 90 dunia jumlah kasus Covid-19, di bawah Australia, menurut data Worldmeter. Yaitu dengan 26,511 jumlah kasus yang terinfeksi dan 464 kematian akibat Covid-19.
Kasus Covid-19 di Korea Selatan mulai mengalami penurunan setelah Pemerintah mengetatkan protokol kesehatan seperti aturan jarak sosial, sejak dua bulan lalu.
Penerapan jarak sosial sangat ditekankan di tempat makan di area metropolitan Seoul yang sempat menjadi cluster wabah ini.
Pemerintah Korea melarang warganya makan di lokasi setelah pukul 9 malam. Pemerinah juga membatasi kegiatan di kafe dan toko dengan hanya mengizinkan pembelian dengan mengunakan jasa layanan pengiriman makanan dan kopi.