
TIKTAK.ID – Belakangan masyarakat ramai memperbincangkan surat pemanggilan pihak Rektorat kepada pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI). Hal itu akibat unggahan yang mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai “The King of Lip Service” alias ‘Raja Membual’.
Mulanya, BEM UI melalui akun resminya @BEMUI_Official mengunggah meme yang menjuluki Presiden Jokowi sebagai “The King of Lip Service”. Pasalnya, BEM UI menganggap pernyataan dan sikap Jokowi selama masa kepemimpinannya kerap mengobral janji manis, namun tidak selaras dengan realita. Di antaranya, pernyataan rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan sejumlah janji lainnya.
Kemudian unggahan itu langsung direspons cepat oleh Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman. Melalui akun Twitternya, Fadjroel mengatakan segala aktivitas mahasiswa UI termasuk BEM UI adalah tanggung jawab Pimpinan UI.
Baca juga : Fadli Zon: Isu Duet JokPro 2024 Siasat Jegal Prabowo
Imbasnya, pihak Rektorat UI melalui surat yang ditandatangani oleh Direktur Kemahasiswaan UI, Tito Latif Indra, melakukan pemanggilan kepada sejumlah pengurus BEM UI. Di antaranya Ketua, Wakil Ketua, Koordinator bidang Sosial Politik, Kepala Kantor Komunikasi dan Informasi. Kemudian terdapat Kepala Departemen Aksi dan Propaganda, Wakil Kepala Departemen Aksi dan Propaganda, serta Ketua dan dua Wakil Ketua DPM UI.
Lantas sejumlah tokoh nasional ikut mengkritik adanya surat panggilan tersebut. Tokoh tersebut yakni Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, mantan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Wasekjen Partai Demokrat Irwan Fecho, dan mantan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Lebih lanjut, Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra mengklaim telah memenuhi panggilan itu. Diketahui dari sejumlah pengurus yang dipanggil, hanya ada beberapa yang mewakili untuk memenuhi pemanggilan tersebut.
Baca juga : Apa Alasan Fahri Hamzah Tolak Jadi Jubir Jokowi Gantikan Fadjroel Rachman?
“Iya benar, kita telah memenuhi panggilan. Perwakilan saya sebagai Ketua BEM UI, Yogie Wakil Ketua, serta Ketua DPM UI,” terang Leon, seperti dilansir MNC Portal Indonesia, Senin (28/6/21).
Leon mengklaim dimintai keterangan oleh pihak Rektorat mengenai meme kritik Jokowi tersebut. Ia menjelaskan, pihak Rektorat mempertanyakan substansi pesan dalam meme bernada mengkritik tersebut.
“Rektorat bertanya mengenai substansi apa saja yang dibawa, kenapa bentuk propagandanya menggunakan meme presiden, dan lain-lain,” ucap Leon.