TIKTAK.ID – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membantah bahwa dirinya yang menunggangi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja. Ia menyatakan tuduhan itu sama seperti 2016 lalu, ketika ia dianggap telah membiayai Aksi Bela Islam pada 4 November 2016.
Kemudian SBY mengaku sudah mengetahui siapa yang saat itu memfitnahnya. Sebab, kata SBY, ia sudah mendapatkan konfirmasi dari Wakil Presiden saat itu, yakni Jusuf Kalla, serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan waktu itu, Wiranto.
“Saya tanyakan, apa itu betul? Pak Wiranto pun membenarkan, memang ada seperti itu sampai ke presiden. Saya juga sudah mendatangi Pak Jusuf Kalla, dan Pak JK juga membenarkan,” ujar SBY dalam acara “Ngobrol Santai” yang diunggah channel YouTube-nya, seperti dilansir Tempo.co, Senin (12/10/20).
Baca juga : Dituding ‘Melempem’ Setelah Gabung Jokowi, Prabowo Jawab Begini
Lebih lanjut, SBY mengungkapkan ada seseorang yang mendatangi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menyebut dirinya merupakan aktor di balik unjuk rasa tersebut. SBY mengklaim mendapat informasi dari orang lain yang kebetulan menjadi saksi dalam pertemuan itu. Oleh sebab itu, SBY menduga alasan orang tersebut memfitnahnya karena ingin mendapat penghargaan dari Jokowi.
“Ini adalah cerita klasik. Mereka ingin mendapat kredit, tapi dengan cara merusak nama baik orang lain, menjatuhkan orang lain. Padahal cara-cara itu belum tentu berhasil,” ucap Presiden ke-6 Indonesia tersebut.
Setelah itu, ketika SBY bertemu dengan Jokowi di Istana Merdeka pada 2017, SBY menyampaikan klarifikasinya secara langsung.
“Pak Jokowi dengan hati-hati menjawab, ‘Saya, kan, gak semudah itu percaya. Tapi saya sudah mengerti, kok, semuanya’,” imbuh SBY.
Seperti diketahui, pada unjuk rasa Aksi Bela Islam 4 November 2016 atau yang dikenal Aksi 411 mendesak Gubernur DKI Jakarta waktu itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dipenjara karena kasus penistaan agama. Sebagian pihak menganggap aksi tersebut bermuatan politik karena digelar menjelang Pemilihan Gubernur DKI 2017.
Dalam Pilgub tersebut, Ahok sebagai calon inkumben ditantang oleh putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.