TIKTAK.ID – Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat menyatakan bahwa Demokrat bukan untuk dijual. Menanggapi hal itu, mantan Kader PD, Ruhut Sitompul menyebut tidak ada yang mau membeli Partai Demokrat.
“Nggak (ada yang mau beli) kalau saya lihat, sebenarnya nggak ada yang mau beli. Meski saya kalau ditanya, belilah itu partai, partai itu saya sudah bikin bukan hanya di tingkat kecamatan, tapi sampai ke bawah. Kita belum pernah ada partai sebanyak kita menangnya, tapi mungkin mereka melihat, ya sudahlah apalagi sekarang partai sudah terpuruk,” ujar Ruhut, seperti dilansir detik.com, Kamis (25/2/21).
Ruhut mengatakan pihak luar partai yang kerap disebut terlibat dalam isu kudeta PD diajak oleh para kader. Menurut politikus PDIP itu, tidak ada yang mau membeli PD.
Baca juga : Survei PPI: Elektabilitas Ustadz Abdul Somad Melejit, Kalahkan Mahfud MD, Habib Rizieq dan Puan
“Jadi sekali lagi, orang-orang sekarang yang disebut-sebut itu karena mereka diajak, dan bukan mereka mau beli. Mereka tidak ada yang mau beli, tapi kader-kader yang sakit hati mungkin mereka yang patungan. Kan mereka dulu orang-orang lumayan itu, jadi tidak ada orang-orang luar yang membiayai itu, nggak ada,” tegas Ruhut.
Ruhut menyebut tidak ada kader yang mau menjual Partai Demokrat. Tetapi ia menilai masih ada kader PD yang merasa tidak puas dengan kepemimpinan Ketum PD, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Berdasarkan pandangan saya, masalah partai ini tidak untuk dijual, bukan itu masalahnya. Terkadang yang ada di dalam merasa ada ketidakpuasan mereka. Bukan mereka mau menjual partai, itu perlu saya pertegas sebagai senior, orang yang cukup lama di Demokrat, bahkan memenangkan Demokrat, ya,” ucap Ruhut.
Baca juga : Semarang Banjir, Ganjar Pranowo ‘Ngaku Salah’, Netizen Curiga itu Drama
“Jadi saya mau katakan begini, mereka waktu Kongres Luar Biasa (KLB), AHY secara aklamasi diangkat, merujuk pada AD/ART, karena Pak SBY kan selalu mengatakan ingin Demokrat menjadi partai modern. Namun nyatanya aroma itu terlihat sangat dipaksakan. Itu perlu saya pertegas, karena mereka curhat sama saya. Kan saya tidak ada (di Demokrat lagi), sudah di PDI Perjuangan,” imbuhnya.
Halaman selanjutnya…