
TIKTAK.ID – Baru-baru ini, otoritas Saudi menangkap salah satu pembaca Alquran (Qari) dan ulama terkenal di kalangan Muslim, yakni Sheikh Abdullah Basfar. Merespons hal itu, Front Pembela Islam (FPI) mengaku khawatir dengan kondisi ulama sekaligus Imam Besar FPI, Habib Rizieq, yang saat ini masih berada di Arab Saudi.
Juru Bicara FPI, Slamet Maarif mengimbau kepada warga untuk mendoakan keselamatan Habib Rizieq. Slamet pun berharap agar hubungan Habib Rizieq dengan Kerajaan Arab Saudi bisa tetap baik.
“Doakan beliau supaya sehat sehat saja dan tetap memiliki hubungan yang baik dengan Kerajaan Saudi Arabia,” ujar Slamet melalui pesan singkat, seperti dilansir Detik.com, Selasa (8/9/20).
Baca juga : Teken Perpres, Jokowi Bakal Rombak Jabodetabek-Punjur, Seperti Apa?
Kemudian Slamet menyatakan bahwa pihaknya turut memantau aksi otoritas Arab Saudi menangkap ulama.
“Ya kita hanya memantau aja,” ucap Slamet.
Perlu diketahui, dalam isu yang berkembang di masyarakat Saudi, penangkapan ulama tersebut dikaitkan dengan kritik terhadap sang putra mahkota Mohammed bin Salman (MBS).
Baca juga : Tegas Putuskan PSBB Total DKI, Lagi-lagi Anies Baswedan ‘Dikeroyok’ Menteri Jokowi
Sejak 2017, tepatnya ketika putra mahkota mengambil alih kekuasaan, dia telah menindak sejumlah ulama, jurnalis, akademisi, dan aktivis dunia maya atas pandangan kritis mereka tentang cara dia memerintah negara dan rencananya untuk mengubah Arab Saudi menjadi sekuler.
Belakangan Pangeran MBS juga sedang gencar menggelorakan kampanye anti korupsi. Kampanye itu ikut melibatkan sejumlah bangsawan, menteri dan pengusaha yang ditahan di Hotel Ritz-Carlton Riyadh. Terbaru, ada dua anggota Kerajaan yang dipecat karena dugaan korupsi.
Anggota Kerajaan yang dipecat itu yakni Pangeran Fahd bin Turki Abdulaziz Al Saud, yang merupakan Komandan Angkatan Bersenjata Koalisi Militer pimpinan Arab Saudi yang bertempur di Yaman. Kemudian satu anggota Kerajaan lainnya adalah putra Pangeran Fahd bin Turki bin Abdulaziz Al Saud yang bernama Pangeran Abdulaziz bin Fahd. Ia juga dicopot dari jabatannya sebagai wakil Gubernur Wilayah al-Jouf.
Baca juga : Poyuono Nilai Anies Layak Dipecat Usai Putuskan PSBB Total DKI Tanpa Restu Jokowi, Apa Kata Kemenkes?
Namun, kritik yang muncul justru menyatakan hal ini merupakan upaya Pangeran MBS menyelamatkan takhta. Para kritikus menilai aksi pembersihan itu sebagai usaha perebutan kekuasaan. Mereka juga menyebut putra mahkota, yang aktif bergerak untuk memuluskan jalan menuju suksesi takhta telah mengambil kendali aparat keamanan negara dan menindak setiap pihak yang memiliki perbedaan pendapat dengannya.