
TIKTAK.ID – Tayangan talkshow Indonesia Lawyers Club (ILC) edisi Selasa (17/11/20), membahas protokol kesehatan yang dilanggar. Salah satu nara sumber yang diundang oleh Presiden ILC, Karni Ilyas, yakni Juru Bicara Persatuan Alumni (PA) 212, Ustaz Haikal Hasan.
Pria yang akrab disapa Babe Haikal itu tampak meneteskan air mata saat diberi kesempatan mengeluarkan pernyataannya. Ia mengatakan saat Desember 2019, dia membentuk tim enam orang yang akan memulangkan Habib Rizieq. Akan tetapi, ia menyebut selalu ada hambatan dalam rencana pemulangan tersebut.
Awalnya, kata Haikal, kepulangan Rizieq ke Indonesia direncanakan secara diam-diam. Ia melanjutkan, setelah tiba di Petamburan, baru akan menggelar pers conference. Akan tetapi, ia menilai ada saja pihak-pihak yang menghambat.
Baca juga : Kejutan! Usai ‘Digarap’ Polisi, Anies Lagi-lagi Malah Dapat Penghargaan
“Misal kami pulang ke Puncak, lalu kami siarkan kepulangan. Tapi karena terus-terusan mendapat hambatan, akhirnya Habib memutuskan untuk mengumumkan kepulangannya,” ujar Haikal, seperti dilansir Tribunnews.com.
Namun ia menyangkal ada mobilisasi massa saat kepulangan Rizieq Shihab di bandara. Ia menyatakan adanya kerumunan massa yang membludak, karena umat yang rindu akan bertemu Rizieq Shihab. Bahkan, ia mengklaim satu hari sebelum kepulangan Habib Rizieq, ada pihak yang berusaha menggagalkan Rizieq dan anaknya untuk pulang. Ia pun menyebut beruntung pihak Otoritas Arab Saudi mengerti kondisinya.
Haikal mengaku, sebenarnya pihaknya sudah ingin berdialog dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 2017. Tetapi Sekjen HRS Center ini menyebut ada pihak-pihak yang selalu menghambat Habib Rizieq Shihab untuk berdialog dengan Jokowi.
Baca juga : Belanja Negara Lelet, Jokowi Ngamuk Lagi
“Jujur-jujuran saja, terbuka saja. Siapa yang menghambat?” tanya Haikal dengan nada gemetar sambil menahan tetesan air mata.
Ia berpendapat Presiden Jokowi sebenarnya tidak anti terhadap Habib Rizieq, begitu juga sebaliknya.
“Pak Jokowi, tolong dengar ini, sejak 2017 kami mau diskusi. Tapi enggak bisa. Ketika Habib Rizieq baru pulang, dia lagi capek-capek, langsung berkata, ‘kami ingin dialog’. Tapi lihat sambutannya, tetap enggak ada rekonsiliasi. Istana loh, Pak, yang menyatakan enggak ada rekonsiliasi,” ucap Haikal.
Haikal pun menegaskan bahwa Habib Rizieq bukanlah musuh negara. Ia melanjutkan, Habib Rizieq bukan bandar narkoba, bukan musuh TNI, bukan musuh Polri juga, namun dia musuh ketidakadilan.