TIKTAK.ID – Insiden pencegatan kapal survei China oleh petugas Bakamla RI di Selat Sunda diketahui telah menjadi perhatian khusus sejumlah pihak. Mereka menilai masuknya kapal itu tanpa terdeteksi merupakan lampu kuning bagi pertahanan Indonesia. Mereka juga mengaitkan dengan temuan Seaglider yang justru ditemukan oleh nelayan beberapa waktu lalu.
Pegiat media sosial, Said Didu, menyatakan bahwa pertahanan Indonesia sudah jebol karena kapal China itu dipergoki secara tidak sengaja saat sudah masuk begitu jauh ke perairan Indonesia. Terlebih, kata Said Didu, posisi kapal itu sudah cukup dekat dengan Jakarta sebagai Ibu Kota negara.
“Bapak Menteri Pertahanan @prabowo yth, kalau ini benar, berarti pertahanan kita sudah jebol. Sudah berapa miles kapal tersebut memasuki wilayah laut kita, namun tidak “terdeteksi” dan sudah berada dekat Ibu Kota Jakarta”, tulis Said Didu melalui akun Twitternya, seperti dilansir Tribunnews.com, Jumat (15/1/21).
Baca juga : Dulu Kompak di DKI, Mungkinkah Anies Bertarung di Pilpres 2024 Lawan Sandi?
Sejumlah warganet pun ikut memprotes lantaran tidak ada penindakan tegas terhadap kapal China yang terbukti melanggar teritorial dan kedaulatan RI itu.
Sementara itu, anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKS, Sukamta mengaku merasa geram dengan lemahnya sistem keamanan laut Indonesia. Ia menyebut kejadian seperti itu terus berulang, termasuk beberapa kali ditemukan penyusupan seaglider asing oleh nelayan pada beberapa waktu lalu.
“Kapal China ini juga diketahui mematikan Automatic Identification System (AIS) sebanyak tiga kali ketika masuk wilayah Indonesia. Ini kan mencurigakan,” tutur Sukamta di Jakarta, Jumat (15/1/21).
Baca juga : Anies Diminta Buka Data Nama-nama Penerima Bansos Tunai di DKI
Halaman selanjutnya…