TIKTAK.ID – Ketua Duma Negara atau Majelis Rendah Rusia, Vyacheslav Volodin mengatakan bahwa mitos tidak dapat diganggu gugatnya kepemilikan pribadi yang menjadi dasar sistem hukum negara-negara AS dan Uni Eropa telah hancur.
“Mitos tentang tidak dapat diganggu gugatnya properti pribadi yang menjadi sandaran sistem hukum Amerika Serikat dan UE telah hancur. Properti, rekening bank, dan barang prabayar disita karena kewarganegaraan,” kata Volodin di saluran Telegramnya. “Tidak ada yang baru. Hanya ilusi yang indah, bukan hak dan kebebasan yang tidak dapat diganggu gugat.”
Volodin ingat bahwa pada pertemuan dengan pengusaha 20 tahun yang lalu Presiden Vladimir Putin memperingatkan mereka tentang risiko menempatkan aset di zona lepas pantai.
“Saat itu Rusia belum mendapatkan sanksi. Kata-kata Putin ternyata kini mulai terbukti. Mereka yang lebih suka menyimpan harta dan aset keuangan mereka di negara-negara itu melakukan kesalahan fatal,” katanya, seperti yang dilansir TASS.
Dalam hubungan itu Volodin menyerukan untuk menggunakan Undang-Undang Amnesti Ibu Kota yang dipilih Duma Negara pada Jumat (4/3/22), yang memungkinkan untuk membawa asset pribadi mereka yang ada di luar negeri kembali ke Rusia.
“Uang Anda akan lebih aman dan Anda akan merasa lebih tenang di hati dengan cara itu,” kata Volodin.
Pada Jumat (4/3/22) kemarin, Duma Negara memberikan suara untuk undang-undang tentang amnesti modal tahap keempat. RUU, yang diprakarsai oleh Pemerintah Rusia, disajikan dalam paket tindakan untuk mendukung individu dan bisnis di tengah sanksi. Ini menyangkut deklarasi sukarela properti dan rekening bank, jaminan hukum atas modal dan properti individu dan juga perlindungan kepentingan properti mereka. Deklarasi bakal diajukan antara 14 Maret 2002 dan 28 Februari 2023.
Sementara itu terkait sanksi membabi buta yang diterapkan Barat terhadap Rusia, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia sepenuhnya mandiri untuk bahan makanan pokok. Hal itu disampaikan Putin dalam pertemuan dengan berbagai awak penerbangan maskapai Rusia.
Presiden mengingatkan bahwa berkat fokus pada pengembangan pertanian, negara itu telah memperoleh ekspor $25 miliar pada tahun lalu.
“Tetapi bahkan dalam volume ekspor yang penting, intinya adalah bahwa kami sepenuhnya swasembada dalam semua produk makanan, produk dasar, kami telah sepenuhnya memenuhi kebutuhan negara,” kata Putin.
“Tapi ada sedikit keberuntungan dalam kemalangan ini,” kata pemimpin Rusia mengisyaratkan bahwa sanksi Barat telah membuat Rusia mengembangkan substitusi impor.
“Kami juga akan bertindak seperti ini di bidang manufaktur pesawat terbang dan transportasi,” tandas Putin.