TIKTAK.ID – Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov mengatakan pada Kamis (18/5/22) bahwa lebih dari 770 tentara dari batalyon nasionalis Azov Ukraina menyerah di pabrik baja Azovstal di Mariupol dalam 24 jam terakhir, dengan total 1.730 pasukan Ukraina telah meletakkan senjata mereka.
“Dalam 24 jam terakhir, 771 gerilyawan dari batalyon nasionalis Azov yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal menyerah. Secara keseluruhan, 1.730 gerilyawan, termasuk 80 prajurit yang terluka, telah menyerah sejak 16 Mei,” kata Jubir tersebut, seperti yang dilansir TASS.
Jenderal Igor menambahkan bahwa semua prajurit Ukraina yang membutuhkan perawatan rawat inap menerima bantuan medis di institusi kesehatan di Novoazovsk dan Donetsk.
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pada 17 Mei bahwa nasionalis Ukraina dan pasukan yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal di Mariupol mulai menyerah.
Pertempuran Mariupol berlangsung hampir dua bulan dan berakhir dengan kemenangan pasukan Rusia dan Donetsk. Pada 21 April, Presiden Rusia Vladimir Putin memberi selamat kepada Menteri Pertahanan, Sergey Shoigu atas pembebasan total Mariupol.
Putin kemudian memberikan arahan untuk menghentikan serangan yang mengancam Azovstal dan memerintahkan agar zona industri di sana ditutup rapat sehingga bahkan seekor lalat pun “tidak bisa melewatinya”. Pada saat itu, lebih dari 2.000 pasukan Ukraina atau sekitar sepertiga dari garnisun awal kota itu bersembunyi di Azovstal, menurut data Kementerian Pertahanan Rusia.
Sebelumnya, pada 20 April, Wakil Menteri Penerangan Pertama Republik Rakyat Donetsk (DPR), Daniil Bezsonov mengatakan kepada saluran TV Langsung Soloviev bahwa lebih dari 3.000 tentara Ukraina telah menyerah di Donbass sejak operasi militer khusus Rusia dilancarkan pada 24 Februari lalu.
“Jumlah total tawanan perang melebihi 3.000 di dua Republik (Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk – TASS),” katanya.
Bezsonov menambahkan bahwa lima tentara Ukraina telah menyerah sehari sebelumnya, pada 19 April di pabrik baja Azovstal di kota Mariupol. Keputusan meletakkan senjata prajurit Ukraina itu menurut pejabat DPR, dilakukan setelah Rusia menyebar selebaran yang menyerukan mereka untuk menyerah.