TIKTAK.ID – Rusia diketahui berencana meluncurkan NashStore, toko aplikasi pengganti Google Play Store, pada Mei 2022 mendatang. Pengembang aplikasi Rusia mengatakan bahwa alternatif untuk Google Play ini dapat mengakomodir pengguna ponsel di negaranya.
Adapun peluncuran aplikasi NashStore bertepatan dengan Hari Kemenangan Rusia, untuk memperingati menyerahnya Nazi kepada Uni Soviet pada akhir Perang Dunia II.
“NashStore” yang memiliki arti ‘Toko kami’ dalam bahasa setempat, disebut-sebut akan menjadi toko aplikasi tempat pengguna Android Rusia bisa mengunduh berbagai aplikasi. Kemudian pihak pengembang menyatakan aplikasi di dalamnya bisa diunduh secara gratis. Namun ada juga yang berbayar dan sudah terintegrasi dengan bank Rusia, menurut Reuters.
Menurut pengembang, aplikasi ini dikembangkan usai Alphabet Inc. memutuskan untuk menangguhkan penggunaan Google Play Store di Rusia, sebagai respons atas invasi negara itu ke Ukraina.
“Sayangnya, orang Rusia biasanya tidak bisa lagi memakai Google Play untuk membeli aplikasi dan pengembang juga sudah kehilangan sumber pendapatan mereka,” terang Vladimir Zykov, seperti dilansir CNN Indonesia.
“Oleh sebab itu, kami memutuskan untuk membuat toko aplikasi Rusia, NashStore,” sambung Zykov.
Kemudian Zykov memaparkan, terdapat lebih dari 700 perusahaan yang turut bekerja sama dengan ANO Digital Platforms untuk membuat toko aplikasi. Dia lantas menyebut pihaknya terbuka bagi individu atau perusahaan yang juga ingin bekerja sama dengan NashStore.
“Semua orang bisa mengajukan permohonan penyertaan perangkat lunak mereka di NashStore lewat situs web resmi NashStore.ru,” terang Zykov.
Perlu diketahui, organisasi Rusia yang berfokus pada pengembangan digital, Digital Platforms, berada di balik pengembangan aplikasi NashStore sebagai pengganti Google Play di Rusia.
Sebelumnya, Google melakukan pembatasan untuk pengguna ponsel Android di Rusia. Google telah menangguhkan segala jenis transaksi di Google Play Store di wilayah itu, sehingga pengguna Android di Rusia tidak dapat melakukan pembayaran apa pun di toko aplikasi tersebut.
Penangguhan itu di antaranya aktivitas mendaftar layanan berlangganan, membeli game/aplikasi, dan melakukan proses transaksi di dalam aplikasi (in-app purchase/IAP). Mengutip Kompas.com dari laman Support Google, Google mengklaim pemblokiran itu lantaran adanya gangguan pada sistem pembayaran di toko aplikasi Play Store Rusia.