TIKTAK.ID – Ribuan perempuan di Meksiko melancarkan protes berjudul “The Day Without US”. Protes ini adalah bagian dari pemogokan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir untuk memprotes tingkat kekerasan berbasis gender di Meksiko, seperti yang dilaporkan BBC.
Pada Senin (9/3/20), perempuan di seluruh negeri tak berangkat kerja dan sekolah, mereka semua tinggal di rumah masing-masing. Meski begitu sejumlah perempuan masih terlihat di Mexico City. Mereka terlihat di transportasi umum, pusat area perbelanjaan, restoran dan kafe.
Protes ini merupakan demonstrasi lanjutan dari aksi besar-besaran di Mexico City pada Minggu (8/3/20) yang dilaksanakan untuk memperingati Hari Perempuan Internasional.
Baca juga: Otoritas Australia Selidiki Pejabat Senior Pengguna Senjata ‘Terlarang’
Sekitar 80.000 orang turun ke jalan pada Minggu lalu. Demonstrasi itu juga diwaranai bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa.
Demonstrasi awalnya berlangsung damai, namun berikutnya polisi mengatakan beberapa kelompok melemparkan bom molotov dan petugas menanggapinya dengan tembakan gas air mata. Lebih dari 60 orang terluka akibat bentrokan hari itu.
Di Meksiko diperkirakan 10 wanita terbunuh setiap harinya. Sementara polisi masih menyelidiki lebih dari 700 kasus “femicide”, pembunuhan terhadap perempuan.
Akibat protes ini, banyak sekolah ditutup dan para siswa perempuan memboikot proses perkuliahan di universitas.
Halaman selanjutnya…