
TIKTAK.ID – Menteri Keuangan, Sri Mulyani buka suara soal kemarahan pimpinan MPR RI terkait pemotongan anggaran dan ketidakhadiran dirinya dalam rapat. Sri Mulyani mengakui diundang sebanyak dua kali untuk menghadiri rapat di MPR, tetapi berhalangan hadir.
“Undangan dua kali pada 27 Juli 2021 bersamaan dengan rapat internal Presiden yang harus dihadiri, sehingga kehadiran di MPR diwakilkan oleh wakil menteri”, tulis Sri Mulyani dalam unggahan Instagram, Rabu (1/12/21), seperti dilansir CNN Indonesia.
Kemudian undangan rapat kedua dijadwalkan pada Selasa (28/9/21) lalu. Namun, Sri Mulyani kembali berhalangan hadir lantaran mengikuti rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR RI untuk membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. Rapat dengan MPR pun diputuskan ditunda.
Baca juga : Dianggap Tidak Efektif, Anggaran Sumur Resapan Anies Dihapus dari APBD DKI 2022
Mengenai anggaran, Sri Mulyani mengatakan seluruh kementerian dan lembaga harus melakukan refocusing sebanyak empat kali, tidak terkecuali MPR. Dia menjelaskan, refocusing anggaran tersebut guna membantu penanganan Covid-19 di Tanah Air.
Dia menyebut refocusing anggaran juga diperuntukkan masyarakat miskin untuk memperoleh subsidi upah, bantuan untuk pelaku usaha kecil, hingga meningkatkan penerimaan bantuan sosial.
Lantas Sri Mulyani menyatakan anggaran kegiatan MPR bakal tetap didukung oleh APBN. Ia juga menyebut menghormati seluruh lembaga negara, termasuk anggota parlemen.
Baca juga : Bos KPK Sebut Kepala Desa Korupsi Tak Usah Dipenjara, Kenapa?
“Menkeu (Menteri Keuangan) menghormati fungsi dan tugas semua lembaga tinggi negara yang diatur serta ditetapkan peraturan perundang-undangan,” ungkap Sri Mulyani.
Seperti diketahui, Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar memecat Sri Mulyani dari jabatannya. Dia menerangkan, salah satu alasannya karena pemotongan anggaran MPR. Dia memaparkan, pemotongan anggaran terjadi ketika jumlah pimpinan MPR RI bertambah dari empat orang menjadi 10 orang.
“Kami di MPR ini kan pimpinannya ada 10 orang, dulu cuma empat orang, kemudian 10 orang. Tapi anggaran di MPR ini malah turun, turun terus,” ucap Fadel kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Selasa (30/11/21).
Baca juga : Ternyata ini Alasan Az-Zikra Tak Izinkan Jadi Tempat Reuni 212
Tidak hanya itu, Fadel juga mengungkapkan sejumlah kekecewaan lainnya terhadap kinerja Sri Mulyani. Dia mencontohkan, Sri Mulyani tidak menepati janji terkait jumlah pelaksanaan kegiatan Empat Pilar, serta membatalkan kehadiran dalam rapat dengan MPR secara tiba-tiba.