TIKTAK.ID – Berbagai tradisi Nusantara yang diajarkan oleh para Wali Songo sarat dengan makna-makna filosofis, termasuk tradisi “Megengan”, yaitu tradisi menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Umumnya di dalam tradisi Megengan, selalu ada kue apem yang dibagi-bagikan kepada tetangga sekitar.
Kue Apem sendiri merupakan simbol akan datangnya bulan suci Ramadan yang harus disambut dengan riang gembira dengan cara berbagi. Sementara membagikan kue apem adalah simbol kita mempunyai kepedulian terhadap sesama yang memerlukan bantuan.
Mengutip Tempo.co dari pariwisata.jogjakota.go.id, apem juga bermakna “memohon ampunan kepada sang pencipta”. Makna itu pun tak lepas dari bahasa atau istilah yang berada di balik nama apem. Nama apem berasal dari bahasa Arab “afuum” atau “affuwun” yang berarti ampunan.
Permohonan maaf yang berada pada filosofi apem bersifat universal, karena bisa berarti maaf kepada Yang Maha Kuasa maupun maaf kepada sesama manusia. Permohonan maaf yang ada di balik apem juga termanifestasikan pada rasa manis kue apem. Rasa manis itu dianggap manifestasi dari permintaan maaf yang terasa manis di lidah dan di hati.
Anda dapat mencoba membuat kue apem Jawa sendiri untuk dibagikan kepada tetangga.
Untuk membuat kue apem Jawa, memerlukan bahan seperti tepung beras, tepung terigu, santan, tape singkong, dan vanili cair. Anda dapat memakai cetakan teflon kue lumpur di atas kompor.
Seperti dikutip Kompas.com dari buku “Sajian Istimewa dari Bahan Sederhana” oleh Rizka Pranawati terbitan PT Cempaka Putih, berikut ini resep Kue Apem Jawa.
Bahan Kue Apem Jawa:
250 gram tepung beras
0,5 gelas tape
130 gram gula pasir
0,5 gelas air kelapa
0,5 gelas santan kental
0,25 sdt garam
1 sdt vanili cair
Pewarna makanan secukupnya
Cara membuat Kue Apem Jawa:
- Langkah pertama, campurkan semua bahan kecuali santan. Aduk hingga merata dan diamkan selama dua jam. Tuang santan, lalu aduk hingga rata. Diamkan adonan selama 1 jam.
- Kemudian tuang adonan ke dalam cetakan teflon yang sudah dipanasi. Jika sudah matang, angkat apem.