Relawan MER-C Indonesia Beberkan Kondisi Terakhir di Gaza Makin Memburuk
TIKTAK.ID – Relawan MER-C Indonesia membeberkan kondisi terakhir di Jalur Gaza selatan akibat blokade oleh Israel. Melalui keterangan di akun resmi MER-C Indonesia, salah satu relawan bernama Edy Wahyudi mengungkapkan bahwa kelaparan di Jalur Gaza selatan terus meluas akibat semakin intensifnya pengepungan, agresi, serta blokade masuknya pasokan makanan ke Jalur Gaza oleh Israel.
“Warga dari utara dipaksa untuk pindah ke selatan, namun di selatan bahan makanan tidak boleh masuk. Sudah selama beberapa bulan tertahan di perbatasan,” ucap Edy Wahyudi, seperti dikutip Tempo.co dari akun instagram MER-C Indonesia, pada Sabtu (2/11/24).
Senada dengan MER-C, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan situasi di Jalur Gaza utara memburuk seiring meningkatnya serangan militer Israel terhadap pejuang Hamas di daerah tersebut.
Baca juga : Jokowi Buka Suara Soal Peluang Jadi Jurkam Pilkada
“Seluruh penduduk Palestina di Gaza Utara berada dalam risiko besar meninggal akibat penyakit, kelaparan, dan kekerasan,” ujar PBB lewat sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh penjabat Kepala Bantuan PBB Joyce Msuya, Kepala Badan-badan PBB, termasuk Badan Anak-anak PBB UNICEF dan Program Pangan Dunia, dan kelompok-kelompok bantuan lainnya, mengutip Reuters, Sabtu (2/11/24).
Menurut PBB, bantuan kemanusiaan, termasuk untuk kebutuhan dasar, tidak bisa terpenuhi lantaran keterbatasan akses. PBB turut menyatakan pekerja kemanusiaan tidak aman dalam bertugas dan dihalangi oleh pasukan Israel.
PBB lantas mendesak semua pihak yang bertempur di Gaza agar melindungi warga sipil. PBB juga meminta Israel agar menghentikan serangannya terhadap Gaza dan para pekerja kemanusiaan.
Baca juga : PBNU Usulkan ke Menteri dari Muhammadiyah Supaya Guru ASN Bisa Ngajar di Sekolah NU
Sementara itu, berdasarkan laporan Reuters, Misi PBB Israel di New York menolak berkomentar terkait pernyataan tersebut.
Bulan lalu, Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon sempat menyampaikan kepada Dewan Keamanan PBB, kalau masalah di Gaza bukanlah kurangnya bantuan. Dia mengeklaim lebih dari satu juta ton bantuan sudah dikirimkan selama tahun lalu, namun dia menuding Hamas membajak bantuan tersebut.
Di sisi lain, Hamas telah berulang kali membantah tuduhan Israel soal pihaknya mencuri bantuan. Hamas menegaskan justru Israel yang harus disalahkan atas kekurangan tersebut.