TTIKTAK.ID – Presiden Rusia, Vladimir Putin telah memperingatkan mitranya dari Finlandia bahwa rencana negara tersebut untuk bergabung dengan NATO dan meninggalkan status netralnya akan menjadi sebuah “kesalahan”.
Putin mengatakan kepada rekannya dari Filandia, Presiden Sauli Niinistö bahwa tidak ada ancaman keamanan bagi Finlandia yang membuat negara itu harus bergabung dengan NATO, seperti yang dilansir BBC, Sabtu (14/5/22).
Pernyataan itu disampakan Putin kepada Presiden Finlandia melalui panggilan telepon, menjelang permintaan resmi untuk bergabung dengan NATO yang diharapkan segera diumumkan oleh Finlandia.
Swedia juga telah menunjukkan niatnya untuk bergabung dengan aliansi Barat, menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Finlandia berbagi perbatasan 1.300 km dengan Rusia. Sampai sekarang, ia tetap berada di luar NATO untuk menghindari permusuhan dengan tetangga timurnya.
Putin tidak membuat ancaman pembalasan khusus atas langkah yang akan diambil Finlandia, tetapi Kementerian Luar Negeri Rusia telah mengindikasikan akan ada pembalasan.
Keputusan Rusia untuk menangguhkan pasokan listrik ke Finlandia dilihat sebagai tanda awal, namun dalam pernyataannya, pemasok energi Rusia RAO Nordic menyebutkan hal itu terjadi karena masalah pembayaran.
Eksekutif jaringan nasional Finlandia Reima Paivinen mengatakan kepada BBC bahwa penangguhan pasokan listrik Rusia tidak menimbulkan masalah.
Dia mengatakan impor Rusia menyumbang sekitar 10 persen dari pasokan nasional, menambahkan bahwa mereka dapat diganti dari sumber alternatif.
Setelah panggilan telepon antara Niinistö dan Putin pada Sabtu, Kremlin mengatakan pemimpin Rusia itu telah menekankan “berakhirnya kebijakan tradisional netralitas militer akan menjadi sebuah kesalahan karena tidak ada ancaman terhadap keamanan Finlandia”.
Ia menambahkan: “Perubahan dalam orientasi politik negara seperti itu dapat berdampak negatif pada hubungan Rusia-Finlandia yang dikembangkan selama bertahun-tahun dalam semangat bertetangga yang baik dan kerja sama antara mitra.”
Niinistö mengatakan dia telah memberi tahu Putin bagaimana langkah Rusia baru-baru ini, bersama dengan invasi ke Ukraina, “telah mengubah lingkungan keamanan Finlandia”.
“Pembicaraan itu langsung dan lugas dan dilakukan tanpa kejengkelan. Menghindari ketegangan dianggap penting,” katanya.
NATO, aliansi militer Barat, didirikan sebagian untuk menangkal ancaman dari Uni Soviet pada tahun 1949. Kini Uni Soviet telah runtuh namun NATO tetap eksis.
Presiden Putin telah menyebutkan niat Ukraina untuk bergabung dengan aliansi sebagai salah satu alasan melancarkan operasi militer khusus ke tetangganya tersebut.