TIKTAK.ID – Sedikitnya 68 tahanan tewas dalam bentrokan yang terjadi di sebuah penjara Ekuador, kata para pejabat setempat. Kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Litoral di kota Guayaquil dilaporkan dimulai pada Jumat (12/11/21) malam, seperti yang dilansir BBC.
Laporan itu juga mengatakan, polisi yang memasuki gedung penjara menemukan senjata, bahan peledak dan pisau.
Pada Sabtu (13/11/21) bentrokan belum juga reda dan memaksa tentara turun tangan untuk mengamankan fasilitas bagian luar dengan menggunakan kendaraan lapis baja.
Kerabat dan teman-teman narapidana berkumpul di luar gedung untuk mendapatkan informasi, sementara nama para korban tewas ditempel di sebuah pos di luar tahanan.
Pihak berwenang mengatakan kekerasan dipicu perselisihan teritorial antara kelompok-kelompok yang bersaing setelah seorang pemimpin geng dibebaskan lebih awal.
“Karena bagian penjara ini tidak memiliki pemimpin, geng lain mencoba masuk untuk melakukan pembantaian total,” kata Gubernur provinsi Guayas, Pablo Arosemena.
Dia mengatakan ada sekitar 700 tahanan di area fasilitas tempat kerusuhan mematikan itu terjadi.
Dalam sebuah pernyataan singkat yang diposting ke Twitter, Presiden Guillermo Lasso menyampaikan belasungkawa “kepada keluarga yang kehilangan orang yang dicintai” dan mengatakan langkah-langkah baru diperlukan untuk “memerangi mafia yang mendapat untung dari kekacauan”.
Awal bulan ini dalam sebuah wawancara dengan BBC, Lasso bersikeras bahwa Pemerintahnya mendapatkan kembali kendali tidak hanya di penjara tetapi juga di daerah Ekuador di mana pengedar narkoba berkuasa.
Dia menuduh Pemerintah sebelumnya bersikap “pasif” tentang perdagangan narkoba tetapi memperingatkan bahwa untuk mengatasi peningkatan penggunaan narkoba di negara itu akan membutuhkan “lebih dari satu dekade”.
Lasso mengatakan Ekuador akan membutuhkan dukungan internasional dari negara tetangga Kolombia, AS dan Uni Eropa untuk memperkuat Angkatan Bersenjata dan polisi guna memerangi pengaruh geng kejahatan yang semakin meningkat.
Ini bukan bentrokan pertama. Sebelumnya pada September lalu, seratusan tahanan juga tewas dalam bentrokan. Kekerasan saat itu merupakan yang terburuk di Ekuador.
Pada saat itu, narapidana dari satu sayap penjara merangkak melalui lubang untuk menuju ke sayap yang berbeda, di mana mereka menyerang anggota geng saingan. Ratusan perwira dan tentara dikerahkan untuk menguasai kembali kompleks tersebut.
Pertarungan mematikan, yang mengakibatkan beberapa narapidana dipenggal, menarik perhatian geng kejahatan transnasional seperti kartel Sinaloa dan Jalisco Generasi Baru yang berbasis di Meksiko.
Pertempuran terakhir di penjara di Guayaquil, provinsi Guayas, juga telah menyebabkan 25 orang terluka dan menyusul bentrokan bersenjata yang lebih kecil awal bulan ini ketika tiga narapidana ditembak mati.
Total, hampir 300 narapidana tewas sepanjang tahun ini di penjara negara itu.
Penjara Ekuador saat ini menampung sekitar 9.000 lebih banyak tahanan dari kapasitas penjara, kata para pejabat.
Lembaga Pemasyarakatan Litoral dirancang untuk 5.300 narapidana tetapi saat ini menampung 8.500 tahanan.