
TIKTAK.ID – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani, diketahui menyindir sosok pemimpin yang hanya terkenal di media sosial. Puan mengatakan pemimpin sebaiknya juga dikenal di dunia nyata oleh para pendukungnya. Namun ia tidak mengungkapkan nama pemimpin yang disindirnya itu.
“Pemimpin itu ke depan adalah pemimpin yang ada di lapangan, bukan di media sosial. Pemimpin yang memang dilihat teman-temannya, dan orang-orang yang mendukungnya. Ada di lapangan, tidak hanya di media,” ujar Puan di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (22/5/21), seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Menurut Puan, media sosial dan media massa memang diperlukan sebagai sarana komunikasi. Akan tetapi, ia menilai yang lebih penting adalah aksi di lapangan.
Puan juga menyebut hasil kerja di lapangan para Kepala Daerah yang juga kader PDIP merupakan penilaian utama. Terutama terkait pengusungan kader di arena Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif.
Kemudian Puan mengingatkan bahwa PDIP adalah partai pemenang Pilpres dan Pileg dalam dua Pemilu terakhir. Puan menyatakan PDIP mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden dan selalu menang, serta PDIP menjadi pemilik kursi mayoritas di parlemen.
“Kita Partai yang tegak lurus terhadap aturan, dan tegak pada perintah yang akan diperintahkan pada waktunya. Jadi Bapak Ibu sekalian yang ada di sini pastinya akan memahami, kita di PDI Perjuangan Jawa Tengah menjadi penentu kemenangan berkali-kali dalam Pileg dan Pilpres,” ucap Puan.
Perlu diketahui, Jawa Tengah merupakan basis utama PDIP dan kerap disebut sebagai “Kandang Banteng”. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sendiri adalah kader PDIP, begitu pula Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Selain itu, sejumlah Kepala Daerah di Jateng juga berasal dari partai berlambang Banteng ini.
Belakangan ini, nama Ganjar kerap disebut-sebut oleh lembaga survei dalam jajak pendapat Pilpres. Meski tidak tertinggi, namun elektabilitas Ganjar cukup diperhitungkan bersama sederet nama seperti Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
Meski begitu, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto menyampaikan, partainya belum tentu akan mengusung Ganjar di Pilpres 2024 mendatang. Pria yang akrab disapa Bambang Pacul tersebut menjelaskan, elektabilitas dan popularitas tinggi berasal dari pemberitaan massif media.
“Kalau dengan saat ini merasa elektabilitas tinggi, lalu memaksa meminta rekomendasi, saya kira itu salah minum obat namanya,” tegas Bambang.