
TIKTAK.ID – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta, Michael Victor Sianipar, diketahui membela Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait video seorang pemuda yang mengatakan baliho bergambar Anies dengan sebutan “Orang Yaman”.
Michael mengklaim bahwa pihaknya menolak perilaku rasisme yang dilakukan terhadap siapa pun.
“Keliru! Gubernur Anies itu merupakan orang Indonesia. Kita harus sudahi perpecahan, dan PSI secara tegas menolak rasisme oleh siapa pun kepada siapa pun. Jika menilai seseorang, maka harus bicara ide dan gagasan,” ujar Michael dalam keterangan tertulis, seperti dilansir CNN Indonesia, pada Minggu (1/5/22).
Baca juga : Ganjar Tanggapi Sindiran Puan Soal Capres Modal Ganteng
Kemudian Michael menilai narasi bernuansa rasisme sangat membahayakan persatuan. Dia menyatakan perseteruan dengan narasi itu akan berpotensi berlanjut sampai Pemilu 2024 bila tidak dihentikan.
“Kami tentu tidak dapat menerima narasi yang seperti ini. Tidak hanya soal Pak Anies, tapi ini soal menjaga Keindonesiaan kita. Bersikap rasis dan mengungkit SARA untuk menjatuhkan orang akan membuat pikiran kita makin sempit. Makin tidak ada ujungnya hina-hinaan, bahkan bisa terus berlanjut sampai 2024 jika tidak disetop,” terang Michael.
Lantas Michael meminta agar kader partainya tidak ikut-ikutan memainkan narasi tersebut. Dia mengatakan bahwa anggota partai politik harus bisa menjadi contoh bagi masyarakat.
Baca juga : Soal Wacana Tunda Pemilu, Cak Imin: Harusnya Pemerintah Enggak Ikut Ngomong
“Jangan serang orangnya, dan jangan benci etnis. Kita bicara soal kebijakan dan gagasan, serta bagaimana kita membangun persatuan bangsa. Bila terpecah-belah, maka bangsa ini akan sulit untuk maju,” tutur Michael.
Perlu diketahui, di media sosial sempat beredar video yang memperlihatkan pemuda berkaus kuning sedang menyindir baliho bergambar wajah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang terletak di pinggir jalan raya. Dalam video tersebut, tampak si pemuda sedang menunjuk baliho bergambar wajah Anies dan mengaku tidak mengenalinya.
“Supaya apa wajah orang Yaman dipajang di Surabaya? Orang Surabaya tidak kenal dengan orang Yaman ini. Biar apa dia dipajang di sini? Kalau orang Surabaya mungkin lah dipajang di sini, pemimpin, tapi ini siapa? Orang enggak kenal,” ucap pemuda dalam video tersebut.