
TIKTAK.ID – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan bahwa dirinya ingin menerapkan prinsip 3C yang dikenal di China ke BUMN perminyakan yang tengah diawasinya. Ahok mengatakan prinsip “3C” itu yakni Cuan, Cengli, dan Cincai.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai prinsip 3C itu perlu diterapkan di Pertamina sebagai daya tarik menggaet investor. Ia menjelaskan, pertama, Cuan yang artinya profit atau untung. Ia menyatakan prinsip Cuan ini pasti dicari oleh investor ketika mempertimbangkan untuk berbisnis, termasuk ke Pertamina.
Kedua, kata Ahok, Cengli yang diartikan sebagai keterbukaan atau fairness. Sedangkan yang ketiga, Cincai yang berarti kemudahan atau fleksibilitas ketika berkompromi.
Baca juga : Dituduh Makar, Eggi Sudjana: Saya Membela Prabowo
“Ada prinsip 3C yang biasanya orang China sebut, yaitu Cuan, Cengli, dan Cincai. Tiga hal ini merupakan prinsip semua investor untuk berinvestasi. Ini yang seharusnya bisa kita jawab,” ujar Ahok dalam diskusi panel di International Oil and Gas Convention, seperti dilansir Kumparan.com, Rabu (2/12/20).
Menurut Ahok, di dalam Pertamina akan ada banyak rencana pengembangan proyek seperti pembaharuan kilang-kilang di dalam negeri. Oleh sebab itu, ia beranggapan Pertamina tidak bisa melakukan ini sendiri, melainkan perlu menjalin kerja sama dengan pihak swasta untuk menjalankan proyek-proyek tersebut.
Ahok pun menyebut Pertamina membuka diri untuk kerja sama dengan pihak lain, termasuk kemitraan dengan kontraktor asing di blok-blok migas.
Baca juga : Angka Kematian Covid-19 RI Lampaui Rata-rata Dunia, Ini Penyebabnya Kata Jokowi
Ia berharap dengan adanya kerja sama ini tidak hanya menguntungkan Pertamina, namun juga bisa meningkatkan geliat bisnis hulu migas di Indonesia.
“Cuan, kita butuh untung, jadi win-win solution, dan kemudian cincai sangat sederhana. Tidak perlu banyak bicara,” tutur Ahok.
Lebih lanjut, Ahok menyampaikan tanda tangan di Pertamina akan dilakukan secara digital. Ia memaparkan, untuk mewujudkan hal itu, maka mulai tahun depan Pertamina akan melakukan digitalisasi besar-besaran di Pertamina.
Baca juga : Kronologis Anies Baswedan Terpapar Virus Covid-19
Ia melanjutkan, digitalisasi itu meliputi dokumen hingga transaksi Pertamina. Ia berharap langkah ini bisa meningkatkan transparansi untuk bisnis di Pertamina.
“Mulai tahun depan, semua dokumen, transaksi akan sistem digital, back office system, digital signature. Dengan begitu, kita harap akan lebih transparan untuk semua orang yang akan melakukan bisnis Pertamina, khususnya investor,” ucap Ahok.