TIKTAK.ID – Belakangan, seorang pria berinisial T (23) dari Bogor viral di media sosial. Ia menceritakan bagaimana dirinya lebih dari 10 tahun suka mengonsumsi mi instan. Imbasnya, ia jatuh sakit dan divonis oleh dokter tak bisa makan mi instan lagi seumur hidup.
“Hanya dalam waktu seminggu, gue bisa menghabiskan setengah kardus mi instan, baik itu kuah atau goreng. Bahkan rekor yang pernah gue alami adalah menghabiskan tiga kardus mi dalam waktu tiga minggu,” tulis T dalam postingan di akun Facebook miliknya, seperti dilansir Detik.com.
Akibat kebiasaannya itu, T mengaku di awal tahun 2020 mulai merasa ada yang aneh dengan kerongkongan dan lambungnya. Ia mengatakan ketika buang air besar (BAB) fesesnya berwarna hitam pekat dan tercium aroma darah keluar dari mulutnya.
“Dokter yang menangani saya ya langsung memberi pantangan. Mulai detik itu juga saya tidak bisa lagi mengonsumsi mi instan,” terangnya.
Tidak hanya senang makan mi instan, T juga hobi mengonsumsi makanan pedas, minuman bersoda, dan kopi.
Ahli pencernaan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, menjelaskan pola makan yang tak sehat, seperti mengonsumsi mi berlebihan, memang bisa menyebabkan gastroesophageal reflux (GERD).
Ia menyebut komplikasi dari kondisi ini mulai dari luka dalam, perubahan struktur kerongkongan, hingga peningkatan risiko kanker.
Sementara itu, spesialis onkologi radiasi dari Siloam Hospitals MRCCC Semanggi, dr Denny Handoyo Kirana, SpOnk-Rad, mengatakan sebetulnya kandungan pada mi instan tidak berbahaya bila dikonsumsi secara wajar.
Hanya saja, kata Denny, kadang beberapa orang tidak cermat memperhatikan komposisi makanannya sehingga malah jadi tidak sehat.
Denny menyatakan mi instan memiliki kandungan natrium atau garam yang tinggi. Ia menilai hal itu bisa menjadi salah satu faktor risiko untuk kondisi hipertensi.
“Jadi, kalau makan mi instan dalam jumlah yang cukup sesekali, misalnya dalam seminggu satu atau dua, masih oke. Tapi, ya jangan pagi, siang, sore, makan mi instan terus,” tuturnya.