
TIKTAK.ID – Koordinator Nasional Komite Pemilih Indonesia (Kornas Tepi), Jeirry Sumampow memprediksi bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan semakin kuat pada 2021. Sebaliknya, ia menilai kalangan oposisi bakal makin melempem.
Jeirry mengatakan kehadiran oposisi pada 2021 juga sama seperti 2020. Ia menyebut oposisi tidak akan menjadi besar karena publik bisa membaca gerakan mereka. Di sisi lain, kata Jeirry, pemerintahan Jokowi memang terus ingin merangkul lawan politik.
“Pada 2021, Pemerintah akan semakin kuat. Namun sebaliknya, oposisi tidak akan tambah kuat,” ujar Jeirry, seperti dilansir Beritasatu.com, Rabu (30/12/20).
Baca juga : Tekad Sandiaga Soal Program Oke Oce Setelah Jadi Menteri Jokowi
Menurut Jeirry, di sepanjang 2020, pihak oposisi belum berpihak ke masyarakat. Ia menyatakan oposisi yang tampil lebih banyak berjuang untuk kepentingan kelompoknya atau infrastruktur ekonomi yang dimiliki selama ini.
“Oposisi yang hadir bukanlah oposisi murni, dan bukan oposisi genuine untuk kepentingan rakyat banyak. Mereka lebih banyak berbicara mengenai kepentingan dan kekuatan ekonomi mereka sendiri,” tutur Jeirry.
Jeirry pun mengakui bahwa praktik oligarki memang terjadi akibat menumpuknya partai politik koalisi di pemerintahan. Ia berpendapat hal itu akan menimbulkan masalah pengambilan kebijakan di negara ini, yang ditentukan oleh kelompok oligarki tersebut.
Baca juga : Skenario Pilpres 2024 PDIP-Gerindra: Prabowo-Puan atau Ganjar-Sandi
Ia melanjutkan, untungnya praktik oligarki tersebut demi efektivitas Pemerintah. Meski begitu, ia tidak menampik praktik itu lebih banyak kerugiannya. Pasalnya, keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan cenderung diabaikan.
Jeirry memaparkan, sejak Reformasi 1998, Indonesia mendapatkan kebebasan seluas-luasnya. Akan tetapi, kebebasan yang diperoleh cenderung tidak terkontrol. Oleh sebab itu, Jeirry mendukung pembatasan kebebasan, sehingga tidak menjadi anarkistis atau bebas tanpa batas.
Seperti diketahui, Jokowi telah menetapkan adanya reshuffle pada Kabinet Indonesia Maju pada Selasa (22/12/20). Ia mengumumkan perombakan Kabinet Indonesia Maju dengan memasukkan enam nama menteri baru untuk menggantikan menteri sebelumnya, dan salah satunya adalah Sandiaga Salahuddin Uno.
Baca juga : Aksi Risma Ancaman Bagi Citra Anies Baswedan dan Tokoh Nasional Lain
Sandiaga menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), menggantikan Wishnutama. Ia menyusul Prabowo Subianto yang telah lebih dulu bergabung dalam pemerintahan Jokowi sebagai Menteri Pertahanan. Prabowo dan Sandiaga sendiri merupakan lawan Jokowi dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019.