Prabowo Buka Peluang Bawa RI Masuk BRICS Jika Menang Pilpres 2024

TIKTAK.ID – Bakal Capres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto mengeklaim membuka peluang bakal membawa Indonesia bergabung ke blok ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan), bila memenangkan ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Prabowo menyatakan terbuka bergabung ke BRICS , jika langkah itu menguntungkan bagi kepentingan ekonomi Indonesia.
“Jadi kita akan lihat kalau nanti kepentingan ekonomi kita memang menguntungkan ya, kenapa tidak kita bergabung dengan BRICS?” ujar Prabowo di Kantor CSIS, Jakarta, pada Senin (13/11/23), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Soal Menteri-Wamen Jadi Tersangka Korupsi, Mahfud MD: Yang Belum Tertangkap Hati-hati
Menurut Prabowo, opsi bergabungnya Indonesia ke BRICS itu tidak bertentangan dengan prinsip non-blok politik luar negeri Indonesia. Dia menegaskan bahwa BRICS bukanlah aliansi geopolitik, melainkan perkumpulan ekonomi.
“Kan kita ikut G-20, kita juga bagian dari Asean, dan kita sekarang bagian dari APEC. Itu bukan perkumpulan geopolitik, tapi perkumpulan ekonomi,” tutur Prabowo.
Untuk diketahui, BRICS adalah blok ekonomi yang digawangi oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Kelompok ini berdiri pada 2009 silam, yang saat itu bernama “BRIC” karena Afrika Selatan masih belum bergabung. Setelah itu pada 2010, usai Afsel bergabung, kelompok tersebut berubah nama menjadi “BRICS”.
Baca juga : Prabowo Tegaskan Bakal Lanjutkan Prinsip Non-Blok Jika Jadi Presiden
Teranyar, setelah KTT BRICS di Afsel pada Agustus lalu, terdapat sebanyak enam negara yang bergabung. Keenam negara itu ialah Arab Saudi, Argentina, Mesir, Ethiopia, Argentina, dan Iran.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri ikut menghadiri langsung KTT tersebut. Ia mengaku enggan tergesa-gesa untuk bergabung dengan BRICS.
“Kita ingin mengkaji terlebih dahulu, mengkalkulasi terlebih dahulu, kita tak ingin tergesa-gesa,” jelas Jokowi dalam rilis resmi usai menghadiri KTT BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan, pada Kamis (24/8/23).
Baca juga : Beredar Isu Polisi Pasang Baliho Prabowo-Gibran, Bawaslu: Kami Sedang Investigasi
Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro membeberkan untung dan rugi bila Indonesia masuk ke dalam negara anggota BRICS.
“Kalau semakin besar (BRICS) otomatis dibandingkan dengan negara G-7 maka akan lebih besar lagi, akses marketnya,” ungkap Asmo di Labuan Bajo, Senin (11/9/23), mengutip infobanknews.com.
Asmo memaparkan bahwa dari sisi keuntungan kalau Indonesia bergabung, bakal ada kerja sama lewat perdagangan berupa Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) atau trade agreement. Namun dari sisi kerugiannya, Indonesia perlu waspada karena BRICS merupakan negara yang secara geopolitik tidak menguntungkan, karena ada Rusia di dalamnya.