TIKTAK.ID – Hubungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hingga saat ini tampaknya masih belum ada tiitik terang. Meski sempat diisukan bakal merapat ke PPP, Sandiaga justru menyampaikan keinginannya untuk berjuang lagi bersama PKS.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi mengeklaim PPP tidak merasa cemburu mengenai kode-kode Sandiaga ke PKS. Sebab, kata Baidowi, sampai sekarang Sandi memang bukan kader dari PPP.
“Hingga sejauh ini masih belum ada pernyataan resmi dari beliau untuk bergabung, ya kita tunggu saja kalau mau gabung ke PPP silakan,” ungkap pria yang akrab disapa Awiek itu, pada Jumat (12/5/23), seperti dilansir Republika.co.id.
Baca juga : Ganjar Bakal Hadiri Halal Bihalal Ribuan Relawan Jokowi di Senayan
Kemudian Awiek memastikan kalau Sandiaga tidak bisa jadi Caleg PPP karena statusnya memang bukan kader. Meski begitu, ia tidak memungkiri, sosok Sandi memang sudah berada di level calon presiden (Capres) atau calon wakil presiden (Cawapres), bila merujuk pada Pemilu sebelumnya. Sayang, kata Awiek, Sandi belum juga menjadi Cawapres PPP.
“Belum, belum masuk, belum menjadi kader PPP,” tutur Awiek.
Awiek pun menolak jika PPP dikesankan mengulur-ulur waktu, lantaran sudah terbuka soal Sandi memang ingin merapat. Terlebih, dia menyebut Sandi turut memberikan kode-kode serupa ke partai politik lain.
Baca juga : Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Naik dalam Sebulan Terakhir, Disusul Prabowo dan Anies
Oleh sebab itu, Awiek mempersilakan publik untuk menilai. Dia menegaskan bahwa selama ini PPP sangat terbuka bila Sandi memang serius mau merapat. Apalagi, lanjut Awiek, sosok Sandi memang tokoh nasional yang hebat.
Lantas Awiek menekankan bahwa itu semua merupakan hak politik dari Sandi dan PPP sama sekali tidak bisa memaksakan kehendak. Dia mengeklaim PPP juga tidak pernah merasa harus memintakan alasan soal itu kepada Sandi.
“Ya semua kita serahkan kepada Pak Sandi yang memiliki hak politik. Jika mau gabung ya monggo, PPP terbuka saja,” terang Awiek.
Baca juga : PDIP Tegaskan Tak Akan Tarik NU dalam Politik Praktis Jelang 2024
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam menilai Sandiaga yang ingin bergabung dengan PKS menunjukkan indikasi gagalnya pengajuan proposal PPP kepada PDIP.
Umam menjelaskan bahwa proposal yang dimaksud yakni PPP menawarkan Sandiaga ke PDIP sebagai Bacapres pendamping Ganjar Pranowo. Umam melanjutkan, karena diduga ditolak, maka Sandiaga langsung gerak cepat bermanuver dan mendekatkan diri ke partai lain, yaitu PKS.
“Manuver dari Pak Sandi sebetulnya mengindikasikan kalau proposal Cawapres yang diajukan oleh PPP kepada PDIP, sudah ditolak,” ucap Umam dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/5/23), mengutip Pikiranrakyat.com.