
TIKTAK.ID – Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Musyaffa’ Noer mengakui bahwa dirinya merespons positif upaya menduetkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa untuk meramaikan kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Ketua DPW PPP Jawa Timur tersebut pun menyatakan siap memperjuangkan duet Anies-Khofifah agar mendapatkan rekom untuk diusung oleh koalisi Parpol Islam pada Pilpres mendatang.
“Saya memiliki optimisme tinggi kalau pasangan Anies Baswedan dan Khofifah Indar Parawansa bakal mendapat rekom koalisi Parpol Islam. Sebab, pasangan tersebut punya peluang besar untuk memenangkan Pilpres 2024,” ujar Musyaffa’ Noer, seperti dilansir Sabdanews.com, Minggu (2/5/21).
Menurut Musyaffa’, dibanding berpasangan dengan Airlangga Hartarto (Ketum Partai Golkar) maupun Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), maka peluang Khofifah mengikuti Pilpres 2024 cukup besar jika berpasangan dengan Anies Baswedan.
“Kedua orang itu adalah representasi tokoh Islam yang kapasitasnya tak perlu diragukan. Anies itu tokoh cendekiawan Islam, sedangkan Khofifah tokoh Muslimat NU,” terang Musyaffa’.
Ia melanjutkan, pertimbangan lainnya adalah PPP Jatim yakin bakal mampu memberikan sumbangsih suara terbesar nasional bagi PPP di Pileg mendatang. Ia menilai hal itu karena Khofifah merupakan tokoh warga Jawa Timur.
“Penduduk Jatim itu jumlah penduduknya terbesar kedua setelah Jabar, dan Dapilnya juga terbesar nasional karena ada 11 Dapil dan pada Pilkada serentak 2020 mampu memenangkan 13 daerah. Tentu strateginya masih kami rahasiakan dulu,” imbuh Musyaffa’.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, menyangsikan kemungkinan pasangan Anies dan Khofifah maju di Pilpres 2024, karena keduanya berbasis Kepala Daerah.
Mengutip Beritasatu.com, Senin (26/4/21), Pangi menyatakan berdasarkan pengalaman selama ini, parpol akan sangat kesulitan untuk memberi izin dukungan untuk Kepala Daerah. Terlebih jika kombinasi pasangan Kepala Daerah-Kepala Daerah.
“Belum tentu dapat izin dari parpol,” ucap Pangi.
Tidak hanya itu, kata Pangi, baik Anies maupun Khofifah merupakan Kepala Daerah di Pulau Jawa.
“Pasangan Jawa-Jawa bisa saja, tetapi pasangan Jawa-Luar Jawa lebih berpengaruh,” jelas Pangi.