
TIKTAK.ID – Indonesia diketahui memperoleh peringkat yang buruk dalam penanganan pandemi virus Corona (Covid-19). Menurut studi lembaga think tank global Lowy Institute, Indonesia kini berada di peringkat ke-85 dari 95 negara dalam upaya pengendalian wabah. Sementara di kawasan Asia Tenggara, Indonesia menempati peringkat terakhir dan kalah dengan Filipina.
Seperti dilansir CNBC Indonesia, tren pertambahan kasus baru dan kematian akibat Covid-19 terus meningkat per harinya. Sementara jumlah tes yang dilakukan tak mengalami kenaikan signifikan. Oleh sebab itu, tingkat kasus positif (positivity rate) di Indonesia pun melesat.
Positivity rate sendiri merupakan salah satu indikator keberhasilan penanganan wabah. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jika angka kasus positif selama dua pekan berturut-turut berada di bawah 5%, maka pelonggaran mulai bisa dilakukan.
Baca juga : (Cek Hoaks atau Fakta) Temuan Bukti Surat Laporan Korupsi Anies Baswedan
Namun di Indonesia, positivity rate semakin menjauhi ambang batas 5%. Tidak hanya akibat jumlah tes yang tidak memadai, tetapi penularan penyakit semakin tak terkendali. Hal itu dibuktikan dengan tingkat kasus positif di dalam negeri yang masih tetap di atas 25%.
Kemudian Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin (BGS) menyoroti cara Indonesia dalam melakukan tes. Ia mengatakan, meski jumlah tes terus meningkat, tetapi orang yang dites adalah orang-orang yang cenderung sama, terutama bagi mereka yang hendak bepergian.
Ia lantas mengaku harus berulang kali melakukan tes PCR swab untuk bisa mobile, bahkan untuk bertemu dengan Presiden. Untuk itu, kata BGS, tes yang dilakukan tidak menggambarkan kondisi riil di lapangan dan menjadi percuma.
Seperti diketahui, pada pertengahan Januari, Pemerintah memutuskan untuk membatasi berbagai aktivitas terutama di Pulau Jawa dan Bali lewat kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Meski begitu, sudah lebih dari dua pekan dilakukan, tren pertambahan kasus baru tidak kunjung melandai, malah kasus aktif terus bertambah.
Halaman selanjutnya…