TIKTAK.ID – Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) diketahui telah mengajukan permohonan jadwal baru Indonesia Open dan Indonesia Masters 2021 yang ditunda oleh pihak Federasi Badminton Internasional (BWF).
Sebelumnya, BWF memutuskan untuk menunda gelaran Indonesia Open 2021. Mulanya, pertandingan itu dijadwalkan berlangsung pada 8-13 Juni mendatang dan Indonesia Masters 2021 dijadwalkan pada 1-6 Juni.
Menurut Kepala Bidang Humas dan Media PBSI, Broto Happy, pihak PBSI pun sudah menerima keputusan BWF. Broto mengatakan bahwa PBSI melalui Bidang Luar Negeri telah mengirimkan surat resmi ke BWF untuk permohonan jadwal baru Indonesia Open dan Indonesia Masters 2021.
“Kami sudah mengirim surat ke BWF dan minta agar bisa diundur ke November 2021. Untuk Piala Sudirman masih belum dapat informasi, di mana dan kapan. Harusnya Mei 2021 [di China], tapi gara-gara pandemi, maka semua jadwal jadi berantakan,” ujar Broto, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Jumat (19/2/21).
Kemudian Broto mengungkapkan alasan PBSI menerima keputusan BWF dan meminta Indonesia Open serta Indonesia Masters 2021 diundur ke November 2021.
Ia menjelaskan, salah satu alasan PBSI adalah kedua turnamen badminton di Indonesia itu akan digelar setelah Olimpiade Tokyo.
“[Alasan] pertama, kalau sesuai jadwal, maka Indonesia Masters dan Indonesia Open terlalu mepet dengan penyelenggaraan Olimpiade Tokyo. Kedua, di tanggal itu pemain bintang dunia maupun Indonesia menilai lebih baik melakukan persiapan jelang Olimpiade,” tutur Broto.
“Terlebih turnamen di Indonesia [jika sesuai jadwal] tidak akan mendapatkan poin ke Olimpiade. Ketiga, jika memang tetap diselenggarakan pun akan tanpa penonton, sehingga lebih baik ditunda,” imbuh Broto.
Broto sendiri mengakui PBSI juga sudah terlanjur menyewa Istora Senayan, Jakarta, sebagai venue Indonesia Masters dan Indonesia Open 2021 untuk Juni ini. Akan tetapi, ia menganggap hal itu tidak jadi masalah.
“Kalau soal pandemi, mungkin masih bisa diatasi dengan menyelenggarakan pertandingan tanpa penonton. Tapi buat apa? Toh pemain bintang juga tidak bisa tampil dan terlalu mepet dengan Olimpiade,” tegas Broto.