TIKTAK.ID – Politisi Gerindra, Arief Poyuono mengatakan mendukung gagasan amandemen UUD 1945 untuk memperpanjang jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga tiga periode. Dia mengaku pesimis, Ketum Gerindra Prabowo Subianto berhasil memenangkan Pilpres 2024, meski disandingkan dengan Jokowi.
Kemudian Arief mengapresiasi kehadiran Komunitas Jokowi Prabowo (JokPro) yang setuju dengan ide pemikiran masa jabatan presiden dapat dipilih hingga tiga periode. Hal itu karena berdasarkan konstitusi, jabatan presiden hanya ditetapkan dua periode saja.
“Yang pasti, ide saya itu demi masa depan sistim politik dan pemerintahannya yang lebih berkesinambungan bagi negara,” ujar Arief, seperti dilansir Republika.co.id, Senin (21/6/21).
Baca juga : Aqil Siraj: Indonesia ‘Negara yang Kalah’ karena Masih Impor Vaksin Corona
Menurut Arief, masa jabatan tiga periode tidak hanya menguntungkan bagi Jokowi. Ia menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau Jusuf Kalla pun bisa ikut maju dalam pilpres 2024.
Akan tetapi, ia menilai regulasi tersebut juga bisa dimanfaatkan jika ada tokoh yang memang masih layak memimpin ketika sudah menjabat dua periode. Terlebih, kata Arief, amandemen UUD 1945 bukanlah suatu pelanggaran.
“Sangat mungkin dong, karena yang diamandemen itu UUD 1945. Jadi bukan hal yang sakral atau sangat tabu untuk diubah-ubah sesuai kebutuhan bangsa dan negara,” tutur Arief.
Baca juga : Demokrat Ungkap Ada Isu Jokowi 3 Periode Berkedok Force Majeur Pandemi Covid-19
Namun Arief menyindir, pencalonan Jokowi dengan Prabowo. Sebab, dia meragukan keduanya masih moncer di Pilpres 2024.
“Meski nanti diamandemen UUD 1945 tentang masa jabatan presiden dan Jokowi maju berpasangan dengan Prabowo, tetap dipastikan akan kalah, walaupun melawan kotak kosong,” imbuh Arief.
Arief pun menegaskan bahwa dirinya tidak akan bergabung dengan komunitas JokPro, meski memiliki kesamaan pandangan soal periode jabatan presiden.
Baca juga : Tolak Presiden 3 Periode, Refly Harun: Sudah Cukup, Pak Jokowi Sudah Jadul
“Aduh nggak lah, saya tidak akan bergabung dengan komunitas JokPro, karena itu kan komunitasnya Pemilik Indobarometer (M Qodari) yang sedang kampanyein Jokowi-Prabowo. Kalau saya sih tidak akan mau bergabung dengan JokPro ya,” sergah Arief.
Seperti diketahui, acara syukuran Kantor Sekretariat Nasional Komunitas Jok-Pro 2024 di Jakarta, pada Sabtu (19/6/21), sempat ramai menjadi perbincangan di dunia maya. Pasalnya, mereka dianggap melanggar konstitusi.
Komunitas JokPro sendiri dibentuk atas dasar dukungan terhadap Jokowi dan Prabowo untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024.