TIKTAK.ID – Belakangan ini poster digital bergambar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Ketua DPR RI, Puan Maharani beredar di sejumlah grup WhatsApp. Hal itu pun menjadi buah bibir publik lantaran dua tokoh tersebut diklaim akan menjadi pasangan calon presiden (Capres) dan wakil presiden (Wapres) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Kemudian menanggapi hal itu, pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing mengatakan bahwa duet keduanya bisa saja terjadi. Sebab, ia menilai secara latar belakang figur, keduanya mempunyai potensi kekuatan untuk bisa maju.
“Karena di situ saya melihat mengombinasikan dua kekuatan dengan latar belakang mereka, antara religius dan nasionalis,” ujar Emrus, Kamis (2/9/21), seperti dilansir Sindonews.com.
Baca juga : Ketum PAN: Setelah 23 Tahun, Hasil Amendemen UUD ’45 Perlu Dievaluasi
Namun Emrus mengaku masih belum bisa memprediksi respons publik, jika keduanya memang dijadikan paslon. Ia pun mengimbau paslon di ajang Pilpres ke depan ditentukan dari koalisi yang sudah ada sekarang. Terlebih, kata Emrus, dengan masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) baru-baru ini, maka bisa jadi sudah mengantongi nama selain Anies.
“Jika koalisi ini membawa paslon, maka dapat dipastikan bisa memenangkan Pemilu yang akan datang,” tutur Emrus.
Untuk diketahui, politikus PDIP Effendi Simbolon sempat menyampaikan wacana terkait duet Anies-Puan. Effendi menyatakan bahwa wacana tersebut bukan sembarang asal bunyi (asbun).
Baca juga : Prabowo: Keputusan Presiden Jokowi Tangani Pandemi Cocok untuk Rakyat
Effendi menerangkan, wacana itu adalah bentuk rekonsiliasi antara kelompok nasionalis dan religius yang selama ini saling berhadap-hadapan. Ia mengungkapkan hal itu ketika menanggapi rilis survei Parameter Politik Indonesia (PPI) bertajuk “Peta Politik Menuju 2024 dan Peta Politik Mutakhir” secara daring, pada Sabtu (5/6/21).
“Bagaimana jika dipasangkannya Mbak Puan dengan Mas Anies bukan asbun (asal bunyi), melainkan sesuatu yang kita telaah dari perjalanan satu kelompok besar yaitu kelompok nasionalis. Kita tidak bisa kesampingkan ada kelompok nasionalis, sekaligus ada kelompok besar kelompok religius, yang selama ini di dalam satu periode terakhir ini berhadap-hadapan,” tutur Effendi.
Sekadar informasi, Anies hingga kini bukan kader partai politik mana pun. Sementara Puan menjabat sebagai Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan merupakan putri dari Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.