
TIKTAK.ID – Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Adian Napitupulu menyatakan bahwa publik lebih puas dengan kinerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), ketimbang Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Adian mengutip hasil survei Indikator Politik, yang mengklaim kepuasan publik saat ini berada di angka 62,6 persen. Adian lantas membandingkan angka tersebut dengan tingkat kepuasan publik terhadap Pemerintah pada 2013.
“Pada periode SBY 2013, menurut SMRC sekitar 55 persen, dan menurut LSI itu sekitar 35 persen kalau tidak salah. Artinya, bahwa di periode menjelang akhir masa jabatan, jika kita bandingkan periode SBY dengan Jokowi, di tengah naiknya harga BBM, ini saya lihat masih lebih tinggi Jokowi,” ujar Adian dalam diskusi daring yang digelar oleh Indikator Politik, pada Minggu (18/9/22), seperti dilansir CNN Indonesia.
Baca juga : Gelar Acara di Semarang Dihadiri Puan, PDIP Sengaja Tak Undang Ganjar?
Kemudian alumnus Universitas Kristen Indonesia itu menyinggung terkait kenaikan BBM di era SBY. Dia menjelaskan, harga BBM naik hingga 254 persen selama SBY menjabat presiden.
Menurut Adian, bila dilihat dari jumlah kenaikan, maka harga BBM meningkat Rp4.690 dalam 10 tahun kepemimpinan SBY. Dia pun membandingkan angka tersebut dengan kenaikan harga BBM di era Jokowi yang berada di angka 54 persen atau Rp3.500.
“Secara angka, masih lebih mahal kenaikan BBM secara total di Pemerintahan SBY sebesar Rp1.190 daripada zaman Jokowi,” jelas pria kelahiran Kota Manado, 9 Januari 1971 ini.
Baca juga : Petinggi Demokrat Sebar Foto Anies Baswedan Bersama 3 Ketum Parpol dan Jusuf Kalla
Untuk diketahui, hubungan antara PDIP dan Partai Demokrat makin memanas selama beberapa hari terakhir. Ketegangan tersebut dipicu pidato Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Mulanya, AHY menyindir Pemerintahan Jokowi hanya menggunting pita proyek infrastruktur SBY. Selain itu, AHY juga menyindir program Bantuan Langsung Tunai (BLT) gagasan SBY yang akhirnya ditiru dan diterapkan Jokowi saat Pemerintah menaikkan harga BBM.
“Dulu dihina-hina BLT kita, ‘Apa itu BLT, hanya menghamburkan uang negara?’ Dibilang kita tidak memiliki cara lain. Padahal itu adalah cara yang bijaksana untuk membantu rakyat miskin,” tegas AHY dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Demokrat di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, pada Kamis (15/9/22).