
TIKTAK.ID – Politisi PDI Perjuangan, Kapitra Ampera diskakmat presenter Najwa Shihab, akibat keliru ketika menjelaskan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait polemik Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kapitra Ampera mengatakan bahwa Presiden Jokowi adalah bagian dari upaya pelemahan atau pemberantasan KPK. Kapitra menyampaikan hal itu setelah menjadi narasumber dalam program Mata Najwa Rabu (2/5/21). Saat itu, Kapitra sedang berdiskusi di balik layar bersama sejumlah narasumber lainnya.
Menurut Kapitra, Jokowi sejatinya peduli dengan KPK. Akan tetapi, dia mengaku Jokowi juga bagian dari pemberantasan KPK.
“Pak Jokowi sempat menyatakan bahwa dia peduli dengan KPK dan dia adalah bagian dari ‘pemberantasan KPK’,” ujar Kapitra, seperti dilansir Suara.com dari saluran YouTube Najwa Shihab.
Sontak pernyataan keliru Kapitra Ampera itu memancing sorotan sejumlah narasumber di sana, salah satunya Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Asfinawati.
Karena merasa ada yang aneh dalam pernyataan Kapitra Ampera, Najwa Shihab selaku tuan rumah acara pun meminta kejelasan. Najwa melontarkan pertanyaan balik karena celetukan Kapitra Ampera dinilai cenderung ambigu.
“Pemberantasan korupsi (mungkin maksudnya)? Kok memberantas KPK,” ucap Najwa Shihab.
“Oh, aku salah ya?” kata Kapitra Ampera.
Najwa Shihab membalas lagi dengan mengungkit ulang pernyataan Kapitra Ampera. Akan tetapi, kini dia terlihat sedikit tertawa.
“Jangan-jangan maksudnya memang itu? (Jokowi) memberantas KPK,” imbuh Najwa Shihab.
Kapitra Ampera lantas menjadi bahan ledekan dan candaan sejumlah narasumber. Setelah itu, karena tidak ingin orang lain salah paham, Kapitra Ampera berupaya meluruskan makna yang terkandung di balik ungkapan yang dia lontarkan.
Ia meluruskan, sebenarnya dia ingin mengatakan bahwa Jokowi tegas melindungi KPK dari para oknum yang berencana merusak lembaga antirusuah itu.
“Bukan, maksud saya begini, maksudnya itu orang-orang yang akan meruntuhkan KPK. Pak Jokowi saat ini sudah di tempatnya, mencegah gitu loh maksudnya,” tutur Kapitra.
Seperti diketahui, TWK KPK menuai perdebatan dari sejumlah pihak karena telah menggugurkan sejumlah pegawai. Tidak hanya itu, pertanyaan yang diajukan dalam TWK juga memancing polemik lantaran banyak yang dinilai tidak pas.